Polisi Pasang Spanduk Peringatan, Aksi Begal Malah Semakin Menjadi di Buleleng

waspada begal
Polsek Gerokgak memasang spanduk peringatan berhati-hati atas ulah dan aksi begal di wilayah tersebut. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Seolah mengejek polisi, aksi begal kembali membuat korban berjatuhan di Buleleng. Persis saat polisi pasang spanduk peringatan ‘Awas Aksi Jambret dan Begal’, pelaku begal memangsa korbannya di wilayah hukum Polsek Gerokgak, tepatnya di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, Selasa (17/5/2022).

Akibat aksi begal itu perempuan muda bernama Putu Eva Restini (19) terpaksa kehilangan perhiasan kalung setelah ditarik paksa oleh begal yang memepetnya. Menariknya, pelaku selalu memilih korbannya seorang perempuan yang tengah mengenakan perhiasan kalung.

Bacaan Lainnya

Peristiwa itu terjadi siang bolong sekitar pukul 11.00 Wita di ruas Jalan Desa Musi, tepatnya sebelah Barat jembatan. Saat itu korban hendak ke arah Barat tiba-tiba dipepet seseorang mengendarai sepeda motor dan langsung menarik perhiasan kalung yang dikenakan. Usai beraksi pelaku langsung melarikan diri ke arah Barat.

Aksi begal yang leluasa melakukan aksinya tersebut seakan mengejek polisi karena beberapa saat sebelum pelaku begal beraksi, Kepolisian Sektor Gerokgak telah memasang sejumlah spanduk berisi peringatan adanya aksi begal di wilayah tersebut.

“Benar kalung saya ditarik saat mengendarai motor menuju arah Barat. Saya kaget karena tiba-tiba pelaku memepet dan langsung menarik perhiasan kalung yang saya pakai di leher,” ujar Eva Restini kepada wartawan via sambungan telepon, Selasa (17/5/2022).

Adapaun ciri-ciri pelaku menurut Eva Restini, berperawakan sedang, mengenakan jaket biru dongker ada strip di lengan, celana pendek menggunakan sepeda motor jenis Scoopy berwarna hitam ada strip merah, helm hitam dan memakai masker biru. “Usai dibegal, Saya langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Gerokgak,” tandasnya.

Dikonfirmasi atas peristiwa itu, Kanit Reskrim AKP I Putu Merta SH seizin Kapolsek Gerokgak menyatakan tengah melakukan penyelidikan intensif atas beberapa kasus yang sama di wilayahnya.

“Hari ini kita sudah tangani langsung laporan korban. Pelaku memang cukup jeli dalam melakukan aksinya dengan mengacak waktu aksi, kadang siang, sore dan malam,” kata AKP I Putu Merta.

Menurut Merta, pihaknya telah menempatkan sejumlah personel di titik tertentu untuk menutup pergerakan pelaku, namun pelaku melakukan aksinya secara zigzag sehingga tidak mudah dilacak.

“Mohon partisipasi masyarakat agar kasus ini bisa kami ungkap cepat, waspada dan bila mengalami peristiwa yang sama mohon kiranya bantu catat minimal plat motor yang digunakan pelaku,” imbuhnya.

Kanit Reskrim mengaku geram dengan maraknya kasus jambret dan begal tersebut. Ia berjanji akan terus memburu pelaku hingga tertangkap. “Kami akan kejar pelaku dan pasti akan dilakukan tindakan tegas dan terukur. Kasihan warga terutama para wanita semakin takut keluar rumah,” ucapnya.

Kasus begal yang terjadi di Desa Musi itu menambah daftar panjang aksi begal yang belum diungkap aparat Kepolisian. Sebelumnya, Ni Luh Lastri (64) warga Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, dibegal pada Selasa (3/5) sekitar pukul 5 sore di ruas jalan Singaraja-Gilimanuk tepatnya di Desa Sanggalangit. Satu buah kalung emas milik korban berhasil dibawa kabur oleh pelaku.

Korban lain yakni Putu Dewi Ayu Purnami (25), warga Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak, korban ini enggan melapor ke polisi. Tiga kasus lainnya di tiga lokasi berbeda, yakni di wilayah Seririt dan 2 di wilayah Kecamatan Gerokgak.

Peristiwa penjambretan pertama terjadi di jalur Seririt-Gerokgak tepatnya di depan SPBU di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, pada Senin (25/4) sekitar pukul 13.15 Wita menimpa korban Kadek Evi Novitayani (20) warga Desa Lokapaksa. Barang diambil 1 buah tas berisi satu unit handphone dan uang tunai Rp 1 juta. Kasus ini dilaporkan ke Polsek Seririt.

Korban berikutnya, Nur Asinah (42) warga Banjar Dinas Gondol, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, di jalan raya Singaraja-Gilimanuk wilayah Desa Banyupoh, sekitar pukul 16.30 Wita. Barang yang hilang, tas kecil berisi uang tunai Rp 650 ribu dan KTP milik korban. Kejadian ketiga menimpa Kadek Dwi Oktaviana (27) warga Banjar Dinas Puncak Sari, Desa Gerokgak, sekitar pukul 19.30 Wita di jalur Seririt-Gilimanuk wilayah Desa Patas. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.