PLN: Nyepi, Listrik Padam 24 Jam di Nusa Penida

(Tengah) Manajer UID PLN Bali, I Made Arya bersama Manajer Pemasaran UID PLN Bali, Oscar (Kiri) dan Manajer Humas Indonesia Power, Zulkifli (Kanan).

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh, Minggu (14/3/2021), dipastikan Wilayah Nusa Penida yang berada di Kabupaten Klungkung, akan terjadi pemadaman listrik selama 24 jam. Hal ini sesuai dengan permohonan Majelis Alit Desa Adat di Kecamatan Nusa Penida, agar terciptanya suasana sepi atau hening saat Catur Brata Penyepian. Begitu diungkapkan Manajer Komunikasi Unit Induk Distribusi (UID) PLN Bali, I Made Arya, Jumat (12/3/2021) di Denpasar.

“Perayaan Nyepi di Nusa Penida saat Nyepi agak berbeda dengan di Bali lainnya. Jika di Bali daratan masyarakat masih dapat mengakses layanan listrik, namun di Nusa Penida listrik seharian dipadamkan,” ujar Made Arya.

Lantas diutarakan listrik di Nusa Penida akan padam mulai Minggu (14/3/2021) sekitar pukul 06.00 Wita, sampai dengan Senin (15/3/2021) sekitar pukul 06.00 Wita. Menurut Arya, hanya fasilitas umum di Nusa Penida yang dapat memanfaatkan listrik, seperti rumah sakit dan kantor polisi, itupun dengan menggunakan genset.

“Sementara bagi warga yang membutuhkan listrik karena ada keluarga sakit, nanti secara teknis akan diatur oleh desa masing-masing,” jelasnya.

Disisi lain, Arya mengakui PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, memprediksi terjadinya penurunan pemakaian tenaga listrik mulai 35 hingga 40 persen pada Hari Raya Nyepi, Minggu, 14 Maret 2021. Berdasarkan data PLN, prediksi beban puncak listrik saat Nyepi yaitu sebesar 531 MW, sedangkan dalam kondisi normal beban puncak listrik mencapai sekitar 900 MW.

“Meskipun terjadi penurunan pemakaian listrik, PLN tetap menyiapkan pasokan daya dari PLTU Celukan Bawang, PLTDG Pesanggaran, serta transfer kabel laut dengan total daya mampu yaitu sebesar 900 MW lebih,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Arya demi kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian, PLN juga menyiagakan sekitar 500 petugas teknik yang tersebar disekitar 50 titik posko siaga di seluruh wilayah Bali.

“Petugas tetap kami siagakan untuk mengantisipasi adanya gangguan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Bendesa Adat setempat,” ungkapnya.

Arya menegaskan, PLN UID Bali sudah mempersiapkan “standard operating procedure (SOP)” dalam mengamankan keandalan listrik di Bali, khususnya saat Hari Raya Nyepi di tengah merebaknya COVID-19.

“Juga prioritaskan tempat-tempat vital seperti rumah sakit dan kantor polisi, mengingat keamanan dan kesehatan petugas maupun pelanggan adalah hal utama yang menjadi perhatian,” pungkasnya. (wie)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.