Pesawat Menabrak Garbarata, Pihak Batik Air Klaim Proses Parkir Dijalankan Sesuai SOP

INSPEKSI - Saat Kementerian Perhubungan RI lakukan inspeksi operasional penerbangan

DENPASAR | patrolipost.com – Pasca-insiden pesawat Batik Air menabrak garbarata di landas parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu (22/5), Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group memberikan informasi terbaru mengenai operasional dan penanganan pesawat udara jenis Airbus 320-200 registrasi PK-LUV tersebut.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam siaran persnya yang diterima Bali Tribune, Senin (24/5) menyampaikan,

Bacaan Lainnya

Batik Air mengoperasikan pesawat tersebut untuk melayani penerbangan ID-6506 dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) tujuan Denpasar – Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS).

Batik Air telah mempersiapkan secara baik pada penerbangan ID-6508 dari kebutuhan pesawat udara, awak pesawat, teknisi dan petugas layanan darat (ground handling). Bahkan sebelum keberangkatan pesawat (pre flgiht check) telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh.

“Pesawat dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthinessfor flight).

Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan, serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan,” tegas Danang.

Ketika kejadian, pesawat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan mulus dan bersiap menuju landas parkir (apron) yang telah ditentukan dan rencana menggunakan fasilitas jembatan penghubung gedung terminal ke pesawat udara (garbarata/aviobridge).

“Proses parkir dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP), komunikasi dan koordinasi antara awak pesawat dengan petugas darat yang memberikan komando kepada pilot untuk memarkirkan pesawat (marshaller).

Saat koordinasi masih berlangsung, tiba-tiba bagian atas permukaan mesin pesawat nomor satu (sebelah kiri) menyentuh bagian ujung garbarata,” bebernya.

Ia menerangkan, atas kejadian tersebut, proses penurunan (disembark) seluruh tamu, kru pesawat dan barang bawaan menggunakan tangga manual. Penanganan berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur. Mengenai penyebab, saat ini Batik Air bersama dengan pihak terkait sedang melakukan proses investigasi.

“Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional penerbangan Batik Air lainnya tetap berjalan normal dan tidak terganggu,” imbuhnya. (811)

Pos terkait