Persiapan Buka Pariwisata, Pemkot Denpasar Gelar Bimtek CHSE

Penyerahan sertifikasi CHSE kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata.

DENPASAR | patrolipost.com – Program sertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata. Dalam adaptasi kebiasaan baru Dinas Pariwisata mengadakan Bimbingan Teknis (bimtek) CHSE yang dibuka Penjabat (Pj) Sekda Kota Denpasar I Made Toya, Senin (23/11/2020).

Bimtek CHSE yang diselenggarakan mulai dari tanggal 23 sampai 24 November 2020 ini,  menghadirkan  pembicara Direktur Eksekutif PHRI Bali, IB Purwa Sidemen,  Ketua IGHMA Bali Dr Agus Made Oka Iswara, CEO Fresh Water Asia I Gusti Ngurah Dharma Suyasa dan Education Commites of Indonesian Chef Assosiation Ketut Swastika.

Bacaan Lainnya

Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku Ketua panitia Bimtek CHSE, I Wayan Hendaryana mengatakan, pandemi Covid-19 yang berdampak besar bagi pelaku industri  pariwisata. Sehingga guna mempersiapkan segala sesuatunya, diperlukan bimtek CHSE yang bertujuan menambah pengetahuan, pemahaman dan strategi bagi SDM pariwisata dalam adaptasi kebiasaan baru.

“Bimtek CHSE yang diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari unsur hotel, restoran, praktisi, akademisi pariwisata yang ada di Kota Denpasar diharapkan ke depan dapat memberikan jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” ujar Hendaryana.

Semntara itu, Pj Sekda Kota Denpasar I Made Toya menerangkan bahwa Pemerintah Kota Denpasar gencar mendorong penerapan Protokol Kesehatan berbasis CHSE, sehingga setelah pelaksanaan bimtek CHSE ini dapat menambah daya tarik wisata di Kota Denpasar.

“Dengan penerapan CHSE akan meingkatkan kualitas, daya saing dan reputasi industri dan daya tarik pariwisata sehingga penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE ini harus menjadi gaya hidup untk menjamin kesehatan, keamanan dan kenyamanan masyarakat dan juga wisatawan,” tandas Made Toya. (cr02)

Pos terkait