Persiapan Buka Border Bali, RI Buka Peluang Investasi untuk Negara Sahabat

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo, dalam Forum Investasi Bali di Nusa Dua, Jumat (26/3/2021). (ist)

NUSA DUA | patrolipost.com – Enam Duta Besar negara asing untuk Indonesia diundang dalam Forum Investasi Bali di Nusa Dua, Jumat (26/3/2021). Perwakilan negara asing itu yakni, Dubes Kanada Cameron Mackay, Dubes Swiss Kurt Kunz, Wakil Dubes Belanda Ardi Stoios Braken dan Wakil Dubes Rusia. Para perwakilan negara asing untuk Indonesia itu, menjadi negara pemasok wisatawan mancanegara terbanyak ke Indonesia.

Pertemuan itu membahas potensi investasi di Bali pasca Covid-19. Sekaligus, membangun kepercayaan kepada dunia Internasional bahwa Bali siap membuka kembali border antar negara di Bulan Juli 2021.

Bacaan Lainnya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah RI akan mengevaluasi aturan pelarangan masuknya wisatawan asing ke Indonesia.

“Sekarang kita upayakan sampai bulan depan, sudah bisa melakukan vaksinasi kepada 1,8 juta orang atau dekat 2 juta. Bulan April-Mei kita bisa tambah 1 juta orang,” kata Luhut Pandjaitan di Nusa Dua, Bali, Jumat, (26/3/2021).

Langkah itu untuk mempercepat imunitas kelompok (herd immunity) di bulan Juli 2021. Dengan demikian, Bali sebagai pintu gerbang Indonesia dapat kembali membuka border lintas negara.  Di sisi lain, kata Luhut, pemerintah juga akan mulai mengkaji pemberlakuan visa 5 tahun bagi warga asing.

“Kita akan memberlakukan kebijakan ini dalam waktu dekat, supaya dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, misalnya dengan adanya Work From Bali,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan membuka peluang investasi bagi negara-negara sahabat. Hal itu sekaligus untuk menciptakan diversifikasi ekonomi agar ekonomi Bali lebih tahan terhadap goncangan.

Peluang investasi yang akan ditawarkan meliputi sektor industri kreatif, pendidikan tinggi, energi terbarukan, pertanian dan wisata kesehatan.

“Kita siapkan kebijakan jangka pendek dan jangka menengah,” ujarnya.

Sementara, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dodi Budi Waluyo mengatakan, pihaknya melihat prospek ekonomi sektor pariwisata akan membaik di tahun 2021. Proyeksi itu didasari strategi vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut Dodi, dalam kuartal pertama tahun 2022 akan terbentuk imunitas kelompok. Dengan demikian, pemulihan ekonomi akan lebih cepat.

“Hal ini kami lihat karena vaksinasi yang telah dan sedang kita lakukan karena negara dengan vaksinasi akan lebih cepat pulih ekonominya,” katanya.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri saat ini telah menyiapkan tiga zona hijau sebagai tahap awal pemulihan ekonomi pariwisata. Tiga zona itu meliputi, wilayah Ubud, Sanur dan Nusa Dua. Green Zone merupakan wilayah dengan upaya percepatan pemulihan dampak covid-19.

“Kami berharap di bulan Juli 2021, sudah ada 2,5 juta dari 4,5 juta penduduk Bali yang telah divaksin. Sehingga di bulan itu kami sudah dapat menerima kunjungan wisman,” kata Gubernur Bali Wayan Koster. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.