Pentakosta: Momen Pencurahan Roh Kudus Menggantikan Roh Jahat

roh kudus
Ilustrasi Roh Kudus turun atas Para Rasul Yesus. (ist)

BORONG | patrolipost.com – Makhluk hidup tidak bisa dilepaskan dari roh. Ketika Roh lepas dari tubuh, maka manusia ataupun makhluk lainnya dinyatakan mati/meninggal. Roh yang mendiami tubuh makhluk hidup secara khusus manusia merupakan roh dari Allah Sang Pencipta, namun lambat laun menjadi roh yang tak beridentitas/jahat karena banyaknya pelanggaran dan dosa yang dibuat manusia.

Minggu (19/5/2024) merupakan hari Pentekosta. Moment Pentakosta merupakan moment Roh Kudus dicurahkan ke atas para Rasul. Dalam Injil Yohanes 15:26-27; 16:12-15 dijelaskan bahwa Roh Kudus yang dicurahkan ke atas para rasul sebelumnya sudah dijanjikan. Roh tersebut merupakan roh penghibur untuk mengembalikan semangat para murid dalam karya pewartaan Sabda Yesus.

Pastor Paroki Tanggar, Keuskupan Ruteng, Romo John Tala Pr pada kesempatan Misa di Stasi Menge, Minggu (19/5/2024) menjelaskan tentang roh kudus dan Bahasa Roh. Bahasa roh hanya dipahami sedikit orang, terutama oleh mereka yang berada dalam suatu persekutuan tertentu.

Mengutip komunio.id, perbedaan roh kudus dan roh jahat sangat mencolok. Berikut perbedaannya:

Pertama, dalam Yohanes 14-16 kita jelas bahwa Roh Kudus bekerja untuk menginsyafkan orang dari dosa, kebenaran dan murka Allah. Orang menjadi sadar hal-hal yang melawan Tuhan, takut kepada Allah dan kembali kepada kebenaran.

Sedangkan setan kalau bekerja orang menjadi lupa bahwa ia sudah menikah sehingga ia berselingkuh. Setan kalau bekerja, orang menjadi tidak sadar sehingga ia berbuat dosa. Setan kalau merasuki orang maka orang menjadi tidak sadar. Salah satu pekerjaan setan dalam gereja adalah setan merasuki orang tertentu tetapi oleh pendeta atau orang Kristen hal itu diklaim sebagai pekerjaan Roh Kudus. Setan berhasil menipu, orang percaya untuk menyatakan pekerjaannya sebagai pekerjaan Roh Kudus.

Kedua, Roh Kudus bekerja untuk memuliakan Kristus sedangkan setan bekerja untuk memuliakan manusia. Setan bekerja supaya pendeta dipermuliakan, supaya orang kaya dipuja-puji meski hidupnya tidak beres dan supaya artis disembah-sembah meskipun suka kawin-cerai. Roh Kudus bekerja supaya Kristus dimuliakan.

Roh Kudus bekerja supaya setiap orang taat kepada Kristus. Roh Kudus bekerja supaya setiap orang mengatakan “Kristus harus makin besar dan aku harus makin kecil” (Yoh. 3:30). Roh Kudus bila bekerja maka orang memberitakan nama Yesus dengan menggelegar.

Ketiga, Roh Kudus bekerja maka orang hidup kudus. Setan bekerja maka orang bergelimang dalam dosa. Namanya saja “Roh Kudus” maka sudah pasti bila Ia bekerja, kekudusan akan datang. Orang akan menjadi jijik kepada dosa dan melarikan diri dari dosa seperti Yusuf. Sedangkan setan kalau bekerja, orang menjadi tidak sadar dan terus-menerus berbuat dosa.

Keempat, dalam Kisah Para Rasul, ada satu ciri orang yang penuh Roh Kudus yaitu berani memberitakan firman Tuhan. Roh Kudus kalau bekerja, orang berani memberitakan firman Tuhan, berani memberitakan Injil, berani melakukan kehendak Allah. Sedangkan setan kalau bekerja, manusia lebih berani berbuat dosa dari pada kehendak Allah.

Kelima, bila Roh Kudus bekerja, orang akan mencintai firman. Sebab Dia-lah yang menurunkan Alkitab sebagai firman Allah. Bila Roh Kudus bekerja, orang menjadi suka membaca, merenungkan, menghafal dan melakukan firman Tuhan. Setan berusaha bekerja agar orang percaya malas membaca Alkitab. (pp04)

Pos terkait