Pendamping PKH Berikan Sosialisasi tentang Stunting kepada KPM PKH Golo Wune

pendampingan
Pendamping PKH berikan pemahaman tentang Stunting kepada KPM PKH. (Rob)

BORONG | patrolipost.com – Penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sebenarnya bukan sekadar menarik uang bantuan yang sudah dicairkan, namun selebihnya adalah apa yang menjadi harapan ke depan. Sesuai namanya, penerima manfaat bantuan PKH harus bisa menampilkan nilai lebih, terutama mengenai pendidikan dan kesehatan anak-anak.

Paskalis Antonio Damu, pendamping PKH untuk 4 desa yakni Golo Rengket, Compang Laho, Desa Lenang dan Golo Wune menggelar kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) memberikan pemahaman kepada KPM PKH terutama masalah stunting.

Bacaan Lainnya

“Ibarat buah pada pohon, kita tentunya berharap agar buahnya berkualitas, demikian pun anak-anak terutama yang orangtuanya KPM PKH, diharapkan anak-anaknya terbebas dari stunting dan bisa belajar dengan baik di sekolah karena besaran uang yang diterima sesuai dengan kebutuhan anak anak yang masih balita serta yang sudah duduk di bangku sekolah,” ungkap Yanto Damu.

Selanjutnya Yanto Damu memaparkan bahaya stunting kepada para ibu KPM PKH.

“Harus rajin ke Posyandu bagi yang punya anak balita. Stunting bisa diketahui melalui perkembangan berat dan tinggi badan anak dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Lebih lanjut Yanto Damu membagi ibu-ibu KPM PKH ke dalam 4 kelompok diskusi. Setiap kelompok diberikan 1 soal untuk dijawab melalui diskusi.

Selain memberi pemahaman kepada KPM PKH mengenai stunting, Yanto Damu juga memutakhirkan data penerima KPM PKH. Misalkan KPM PKH yang sudah meninggal tentunya dicoret dari daftar penerima bantuan PKH, kecuali jika masih ada penerusnya yang bersekolah baik SD, SMP maupun SMA.

“Kalau penerusnya sudah berkeluarga, Penerimaan PKH tidak bisa dilanjutkan karena penerusnya sudah mempunyai Kartu Keluarga sendiri,” pungkas Yanto Damu. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.