Pemprov Bali Segera Memulai Ground Breaking Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani

Area Shortcut batas kota Singaraja-Mengwitani dan rest area Ki Barak Panji Sakti. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali segera memulai ground breaking pembangunan shortcut batas kota Singaraja-Mengwitani. Pembangunan pada titik 7A,B,C sepanjang 601 meter, titik 8 sepanjang 1.564 meter, dan Anjung Pandang atau rest area akan dimulai, Kamis (2/9/2021). Rencana ini merupakan komitmen Pemprov Bali untuk mewujudkan infrastruktur terintegrasi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda dalam keterangan persnya, di Denpasar Rabu (1/9/2021) pagi.

Bacaan Lainnya

“Bapak Gubernur (Wayan Koster-red) berkomitmen untuk menyelesaikan shortcut Singaraja-Mengwitani meski di tengah pandemi. Bahkan pembangunan infrastruktur yang dibiayai dari APBN semuanya masih sesuai dengan rencana, tidak ada yang batal atau dipotong. Jadi semua akan terus jalan. Pemprov Bali juga telah menuntaskan biaya pembebasan lahannya,” ungkap Nusakti.

Nusakti juga menjelaskan, pembangunan Shortcut pada titik 7A,B,C disebabkan karena kondisi jalan existing terdapat tikungan pendek yang jari-jari tikungannya kecil dengan kelandaian lebih dari 10 %. Sehingga kecepatan kendaraan hanya 20 km/jam.

Adapun skema pembiayaan dengan dana APBN Murni maupun SBSN dan rencana biaya digabung dengan SC 8 senilai Rp 145.568.901.000 (Multi Years Contract). Sementara biaya pembebasan tanah di titik 7A, B, C, D dan E serta titik 8 dengan luas 11,970 Ha mencapai Rp 83.731.405.598 yang saat ini telah tuntas dilakukan. Sedangkan untuk lahan rest area dengan taman dan parkir seluas 2,158 M2 dan luas bangunan 180,3 M2 perkiraan biaya mencapai Rp 4.171.904.431,67.

Diungkapkan Nusakti, pembuatan rest area atau anjung pandang ini berawal dari kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di lokasi pembangunan jalan baru titik 3,4,5 dan 6, yang dalam arahannya pada saat itu agar dibangun view point (rest area).

Sesuai keputusan bersama antara Gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, patung yang akan dipasang pada lokasi anjung pandang nantinya adalah patung Ki Barak Panji Sakti. Konsep patung menghadap ke arah barat bersama Ayahnya yang menunjukan daerah kekuasaan beliau yang terlihat pada tanah Blambangan (Banyuwangi).

“Anjung pandang nantinya bisa menjadi destinasi pariwasata yang baru dan ke depannya akan diintegrasikan dengan konsep rest area pada area sekitar anjung pandang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Nusakti.

Pembangunan proyek ini diharapkan dapat mengurangi kelokan dan kemiringan jalan. Dengan demikian, strukturnya lebih landai dan mempersingkat waktu perjalanan dari Denpasar ke Singaraja dan sebaliknya.

Sementara Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Gede Pramana menambahkan acara peletakan batu pertama ini dilaksanakan dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan Covid-19. Peserta yang hadir di lokasi menjalani rapid test antigen dan dibatasi.

Bagi masyarakatat serta media yang ingin meliput diarahkan agar mengikuti melalui live streaming di akun YouTube Pemerintah Provinsi Bali mulai pukul 09.00 Wita. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.