Pemkab Manggarai Sukses Panen Jagung Program TJPS di Desa Nao

panen jagung
Panen jagung program TJPS di Desa Nao. (ist)

RUTENG | patrolipost.com  – Bupati Manggarai Herybertus Geradus Laju Nabit SE MA menghadiri acara panen simbolis jagung hasil program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Desa Nao, Kecamatan Satar Mese Utara, Kabupaten Manggarai, Senin (29/8/2022).

Dalam sambutannya Bupati Manggarai menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, Pemerintah Desa Nao, serta Pemerintah Kecamatan Satar Mese Utara karena telah bersedia menjadikan salah satu lahannya untuk uji coba program tanam jagung pola kemitraan ini.

Bacaan Lainnya

“Terima kasih kepada warga masyarakat Desa Nao beserta Camat Satar Mese Utara dan Kepala Desa Nao yang bersedia melakukan uji coba. Karena uji coba maka awal memang kita tahu agak sulit berproses, tapi karena keterbukaan kita semua, maka kita bisa panen hari ini,” ucap Bupati Hery.

Program TJPS dilaksanakan dengan keterlibatan masyarakat, pemerintah level provinsi hingga desa. Selain itu, program ini juga melibatkan pihak bank (Bank NTT) serta mitra lain seperti penyuluh dan off taker.

Bupati Hery menegaskan bahwa melalui program ini, Manggarai melakukan uji coba kecocokan lahan, uji coba pola kemitraan, serta uji coba komoditas. Keberhasilan program ini akan menentukan pengembangan pemanfaatan lahan, pola kerja sama, serta komoditas yang harapannya meningkatkan produk pertanian serta kesejahteraan masyarakat Manggarai.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak bank telah melakukan evaluasi dengan melibatkan berbagai pihak yang terlibat dalam sistem ini untuk dapat memperbaiki cara-cara yang salah di musim tanam pertama.

Menurut Harry, dari diskusi dan evaluasi yang diikutinya, salah satu persoalan yang dihadapi petani adalah serangan hama. Karena itu, hal tersebut perlu diperhatikan kembali untuk memastikan hasil yang lebih optimal ke depannya. Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa Bank NTT didorong untuk dapat meningkatkan Perjanjian Tingkat Layanan (SLA) dengan pengguna layanan (petani).

“Kita diminta menjaga kualitas perannya dalam service level agreement,” ucapnya.

SLA kata Harry, sangat dibutuhkan jika dilihat dari sisi penyedia layanan adalah sebagai jaminan atas service yang diberikan kepada pengguna layanan, sehingga pengguna layanan bisa puas atas layanan yang diberikan.

Staf Khusus Gubernur NTT, Pius Rengka dalam kesempatannya mengatakan bahwa salah satu argumentasi pemilihan tanaman jagung sebagai komoditas program ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak. Dirinya menyampaikan bahwa selama ini NTT telah mengeluarkan uang kurang lebih sebesar Rp 1,1 triliun untuk pemenuhan kebutuhan pakan. Keberhasilan program ini akan membantu Nusa Tenggara Timur untuk menjaga perputaran uang ini tetap di dalam provinsi.

Dalam acara ini juga, Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai menyerahkan 1 unit alat pipil jagung kepada kelompok tani setempat.

Hasil panen jagung dari lahan di Desa Nao ini diperkirakan akan mencapai 4,5 ton. Penanaman simbolis bibit jagung ini dilaksanakan pada tanggal 19 April 2022, dan dihadiri langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati, dan Wakil Bupati Manggarai. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.