Pemberlakuan Tarif Pemandu Wisata di TNK, Tour Operator Minta PT Flobamor Sosialisasikan

wisatawan labuan bajo
Aktivitas wisatawan di Labuan Bajo. (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Pelaku wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT berharap PT Flobamor segera melakukan sosialisasi terhadap pemberlakuan tarif penggunaan jasa pemandu wisata bagi wisatawan saat melakukan aktivitas wisata di Pulau Padar dan Pulau Komodo, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Maya, salah seorang tour operator menyebutkan pemberlakuan tarif jasa pemandu wisata tanpa sosialisasi tentu akan mempengaruhi nilai jual paket wisata kepada wisatawan yang sebelumnya telah dibuat untuk 1 tahun berjalan.

Bacaan Lainnya

“Jika ada perubahan harga tiba-tiba, cukup mengganggu wisatawan yang sudah melakukan bookingan. Mengingat sistem penjualan tiket yang dipromosikan ke tamu-tamu biasanya akan dijual dalam jangka waktu satu tahun ke depan,” ungkapnya.

Namun pemberlakuan tarif bagi pemandu wisata ini juga disebutkan tidak berpengaruh pada tour operator yang sedari awal memang tidak memasukan biaya tiket masuk ke Taman Nasional Komodo ke dalam paket wisata yang ditawarkan ke wisatawan.

“Kalau untuk paket wisata yang kami tawarkan itu exclude (tanpa) karcis masuk Taman Nasional Komodo. Di dalam paket wisata yang ditawarkan ke tamu melalui website atau brosur itu memang untuk karcis masuk TN Komodo ditanggung sendiri oleh tamu. Jadi kalau ada tarif untuk pemandu wisata itu juga nanti tidak kami masukan ke dalam paket yang kami jual ke tamu. Exclude nanti, sama seperti biaya tiket masuk. Biar tamu sendiri yang beli di sana (Pulau Padar dan Pulau Komodo),” ujar Rian, pemilik sebuah tour operator di Labuan Bajo, Kamis (13/4/2023).

Rian menjelaskan, penjualan paket wisata tanpa menyertakan biaya tiket masuk Taman Nasional Komodo maupun biaya tarif pemandu wisata bertujuan memberikan kepastian penetapan harga paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan.

Umumnya, kata dia, paket wisata yang sering mengalami perubahan harga akan cenderung tidak dilirik wisatawan.

“Biasanya kalau kita jual paket wisata termasuk biaya masuk Taman Nasional Komodo akan rumit karena selain biaya masuk itu nanti di lokasi juga kan ada biaya lain-lain, kayak biaya parkir kapal dalam kawasan, ada tiket trekking, tiket wildlife viewing, diving, snorkeling, dll. Nah tamu itu sering tanya, kenapa banyak biaya yang harus dibayarkan lagi, sementara mereka sudah bayar tiket masuk. Mereka pikir biaya masuk itu sudah mencakupi semua aktivitas di Taman Nasional Komodo, tapi kan di lapangan tidak seperti itu. Makanya kita tidak masukin itu dalam paket, biar tamu sendiri yang bayar. Tapi kita wajib jelaskan ke tamu soal biaya-biaya itu. Biar mereka tau juga sebelum ke sana,” ungkapnya.

Ia pun tidak mempermasalahkan jika terdapat biaya tambahan seperti biaya bagi pemandu wisata yang akan dikenakan kepada wisatawan.

“Sepanjang wisatawannya mau bayar, ya tidak masalah. Intinya kita hanya perlu jelaskan saja ke mereka bahwa ada biaya itu, biar mereka juga tidak kaget nanti,” pungkasnya.

Namun Rian berharap agar penetapan tarif bagi pemandu wisata saat berwisata di Pulau Padar dan Pulau Komodo ini disosialisasikan kepada semua pelaku pariwisata. Hal ini diharapkan secepatnya dilakukan sebelum diberlakukan secara resmi.

“Saya harap informasi ini bisa sampai ke semua teman – teman pelaku wisata. Biar mereka juga bisa jelaskan ke tamu, biar nanti tidak dibilang kita tipu tipu wisatawan,” tutupnya. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.