PDAM Bangli Butuh Anggaran Rp 8 Miliar untuk Bangun Jaringan Pipa Transmisi Baru Sungai Melangit

perbaikan pipa1
Proses perbaikan jaringan pipa transmisi yang rusak di sumber mata air Gamongan I, Desa Kayubihi. Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Sudah beberapa kali jaringan pipa transmisi di bantaran Sungai Melangit  hancur akibat diterjang material tebing yang longsor. Rusaknya jaringan pipa mengakibatkan terganggunya suplay air ke pelanggan.

Mengantisipasi hal serupa terjadi, Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli merencanakan membangun jaringan pipa baru. Dibutuhkan anggaran sekitar Rp 6 miliar untuk membangun jaringan yang baru.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan, dalam hitungan kurang dari tiga bulan sudah tiga kali jaringan pipa transmisi di bantaran Sungai Melangit diterjang material tebing yang lonsor. Teranyar pada Rabu (8/3/2023) jaringan pipa transmisi sepanjang hampir 120 meter hancur diterjang longsor. Akibat dari kejadian tersebut pendistribusian air sempat terganggu selama 4 hari.

”Jaringan pipa kita memang sangat rawan terkena longsor karena posisi pipa ada di bawah tebing yang memiliki ketinggian hampir 50 meter,” ungkapnya, Rabu (15/3/2023).

Mengantisipasi hal serupa, pihaknya berencana akan membangun jaringan pipa baru. Untuk jaringan pipa yang baru tidak lagi mengikuti alur sungai, namun air dari sumber langsung diangkat ke atas hingga jalan raya.

“Untuk mengangkat air dari sumber butuh tenaga pompa. Kalau jaringan pipa saat ini menggunakan gaya gravitasi,” sebutnya.

Lanjut Direktur yang akrab dipanggil Dewa Rono ini, butuh anggaran yang tidak sedikit untuk membangun jaringan pipa yang baru yakni sekitar Rp 6 miliar. Untuk membangun jaringan pipa tidak mungkin bisa dilakukan pihak Perumda.

”Masalah anggaran kita akan ajukan usulan ke Pemerintah Daerah, kita sedang menyusun atau membuat perencanaan,” kata Dewa Rono.

Kata Dewo Rono lagi jika pembangunan jaringan pipa bisa terealisasi, jaringan pipa lama tetap dioperasikan sedangkan pipa jaringan yang baru akan difungsikan jika jaringan pipa lama alami kerusakan.

“Dengan dibangunnya jaringan pipa baru kami yakin suplay air akan lancar,” ujarnya.

Disinggung biaya yang dihabiskan untuk perbaikan jaringan pipa tranmisi yang rusak akibat diterjang longsor yang terjadi beberapa hari lalu, kata Dewa Rono, dari hasil penghitungan anggaran yang dihabiskan Rp 300 juta lebih. Anggaran digunakan untuk pengadaan pipa PVC 8 inci berikut aksesioris, langsir bahan dan pembuatan jalan baru ke lokasi longsor.

”Anggaran lebih banyak digunakan untuk biaya langsir bahan dan membuat jalan ke lokasi,” sebut Dewa Rono. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.