Pariwisata Mati Suri, Pendapatan PDAM Klungkung Turun

Dirut PDAM Klungkung, Nyoman Renin Suyasa (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Wabah pandemi Covid-19 yang melanda turut berdampak pada mati surinya dunia pariwisata di Klungkung, akibatkan pendapatan PDAM Tirta Mahottama Kabupaten Klungkung mengalami penurunan drastis hingga 10 persen sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Hal itu diakibatkan kebutuhan air untuk akomodasi pariwisata di Kabupaten Klungkung menurun akibat banyak yang akomodasi pariwisata tidak beroperasi.

Dihubungi terpisah Dirut PDAM Tirta Mahottama Klungkung, Nyoman Renin Suyasa, Rabu (7/4) menyatakan , dari jumlah pelanggan PDAM Klungkung mencapai 35.950 pelanggan ini, kebanyakan merupakan pelanggan rumah tangga, yakni rumah tangga A atau keluarga sederhana sebanyak 31.655 pelanggan dan rumah tangga B sebanyak 582 pelanggan.

“Sementara untuk akomodasi pariwisata yang masuk dalam golongan pelanggan niaga, yakni sebanyak 207 pelanggan untuk niaga besar dan 2.037 pelanggan untuk niaga kecil,” ujar Nyoman Renin Suyasa.

Meski pelanggan yang berasal dari akomodasi pariwisata hanya sekitar 2 persen dari total jumlah pelanggan PDAM Klungkung yang ada saat ini, menurutnya pengaruhnya terhadap pendapatan PDAM Klungkung cukup terasa. Mengingat kebutuhan akomodasi pariwisata di Klungkung terhadap air yang dikelola PDAM Klungkung cukup besar.

“Pemenuhan kebutuhan air untuk villa, restoran dan kolam renang, kami yang memenuhi,” sebutnya.

Karena situasi ini berdampak pada banyaknya akomodasi pariwisata tutup akibat adanya wabah virus ini, berakibat pendapatan PDAM Klungkung mengalami penurunan hingga 10 persen.

“Sehingga besar harapan kami wabah ini segera berakhir. Dan perekonomian kembali pulih,” kata pria penghoby bersenandung ini.

Parahnya dampak dari pandemi Covid-19 juga membuat pelanggan rumah tangga kesulitan untuk membayar tagihan air. Disebutkannya, rata-rata efektivitas penagihan PDAM Klungkung berkisar 80 persen — 85 persen sejak pandemi Covid-19. Di mana sebelum adanya pandemi Covid-19 efektivitas penagihan berkisar 90 persen.

“Ada yang menunggak hingga 6 bulan namun belum kami lakukan pemutusan karena kami paham kondisi ekonomi masyarakat saat ini,” terangnya.

Mengatasi hal tersebut dirinya berupaya akan turun bersama tim untuk mengajak masyarakat disiplin membayar tagihan air. Kita berharaf masyarakat tidak terus-terusan menunggak. “ Jika hal ini berlanjut dikawatirkan kondisi ini bakal memperparah pada operasional PDAM Klungkung, dan ujung ujungnya bisa mempengaruhi pelayanan kurang maksimal,” pungkasnya. (855)

Pos terkait