Ngurah Ambara: Pentingnya Pemberdayaan Sosial Kemasyarakatan Dalam Membangun Masyarakat Seutuhnya

Paslon no urut 2 di Pilwali Kota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra bersama Made Bagus Kerta Negara (Amerta).

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipostcom – Pemberdayaan masyarakat bisa dibilang salah satu yang dianggap penting bagi Calon Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra di Denpasar, Minggu (27/9/2020). Gede Ngurah Ambara yang maju bersama Made Bagus Kerta Negara (Amerta) di Pilwali Kota Denpasar, beranggapan, pentingnya membangun sosial kemasyarakatan seiring dengan visi misi paslon no urut 2 dalam membentuk masyarakat seutuhnya.

Merujuk pada pembangunan nasional yang merupakan serangkaian usaha pembangunan berkelanjutan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

“Pola pembangunan yang kita rencanakan kelak akan menyasar dan menyentuh tiga komponen utama, yaitu alam Bali, manusia Bali dan Kebudayaan Bali,” sebut Ngurah Ambara.

Dijabarkan, ketiga faktor tersebut tidak bisa dilepaskan satu dengan yang lainnya. Namun tentunya perlu juga dicermati berbagai faktor, baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi berjalannya dinamika kehidupan masyarakat, apalagi di tengah pandemi Covid-19.

Ia beranggapan, peran pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan berpedoman pada beberapa prinsip, diantaranya ; merupakan satu kesatuan utuh dengan perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan dengan berdasarkan pada peran dan tanggung jawab masing-masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah, dan dilaksakanan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

“Namun demikian dinamika yang terjadi atas segenap aspek kehidupan masyarakat selain menjadi faktor pendukung pelaksanaan pembangunan, seringkali menjadi penghambat lajunya pembangunan,” ungkap Ngurah Ambara yang berlatar belakang seorang pengusaha ini.

Optimalisasi segenap sumber daya dan potensi yang dimiliki menurutnya sangat dipentingkan dalam hal ini. Ketidaktahuan dan atau ketidakmampuan segenap elemen penyelenggara pembangunan atas potensi yang ada, menjadi salah satu titik lemah laju pembangunan.

“Pemerintah daerah pada umumnya dan masyarakat pada khususnya dipandang penting untuk menggali dan mengkaji setiap potensi yang dimilikinya. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah,” ujarnya lagi.

Ia berpandangan, kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

“Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Jika merujuk pada pemberdayaan masyarakat, secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.

“Dari hal tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri masyarakat,” jelas Ngurah Ambara, seraya mengatakan, pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu. (wie)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.