Museum Agung Kepustakaan Bung Karno Berencana Bangun Patung BK Tertinggi di Dunia

Ketua Museum Agung dan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen.

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Museum Agung dan Kepustakaan Bung Karno (BK) berencana akan membangun  Patung Bung Karno di Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.

“Tinggi patungnya 109,45 meter ini akan jadi patung tertinggi di dunia,” kata Ketua Museum Agung dan Kepustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, usai meresmikan Kantor Tim 9 yang lokasinya tak jauh dari museum, Sabtu (7/8/2021) di Denpasar.

Gus Marhaen melanjutkan, Patung Bung Karno tersebut akan terintegrasi dengan kawasan “Bung Karno Park and Heritage”.

“Rencana fenomenal ini sudah mendapat restu dari Bupati Karangasem Gede Dana bahkan dari Pak Presiden Jokowi,” ungkap Gus Marhaen sembari menunjukkan sebuah prasasti yang ditandatangani langsung Presiden RI Joko Widodo. Di prasasti itu tertulis, “Yth: Pengurus Yayasan dan Museum Agung Bung Karno, Naskah kuno ini agar dijaga Gus Marhaen. Rawat dan pelihara”.

Peresmian Kantor Tim 9 dilakukan langsung Gus Marhaen. Tujuan kantor ini untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi Tim 9 guna mematangkan dan memantapkan rencana pembangunan Patung Bung Karno. Tim 9 diketuai I Nyoman Pasek. Anggotanya terdiri dari Nengah Subrata, Nyoman Dangin, Nyoman Arya, Nyoman Swastika, Gede Rumada, Gede Arka Senawardana, dan Ardika.

“Banyak tantangannya (rencana bangun patung Bung Karno, red) tapi kami bersyukur tahap demi tahap bisa diselesaikan,” ujar Pasek didampingi anggota Tim 9.

Lokasi rencana pembangunan Patung Bung Karno di Desa Buana Giri, jelas Pasek, cukup strategis. Karena di lokasi tersebut ada tugu pahlawan. Selain itu, kedepannya juga akan dibuat “segitiga emas” dengan pengembangan pariwisata.

“Tak jauh dari lokasi pembangunan patung itu ada 7 mata air, dan kami optimis disana akan berkembang wisata dan pariwisata di Karangasem akan tambah berkembang,” harapnya.

Gus Marhaen kembali menambahkan, rencana pembangunan Patung Bung Karno tersebut akan memanfaatkan kearifan lokal Bali. Termasuk bahan patung dari batu alam dan pematungnya juga akan diambil dari pemahat lokal Bali.

“Pembangunannya akan segera dilakukan dan kita harapkan bisa rampung dalam beberapa tahun kedepan,” tegas Gus Marhaen. (wie)

 

 

 

 

 

 

Pos terkait