Mulai 23 Desember, Teka-Teki Tika Tayang Serentak di Bioskop Indonesia

ernest prakasa
ernest prakasa

DENPASAR | patrolipost.com – Setelah terakhir kali muncul bersama “IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan” di tahun 2019, Ernest Prakasa kembali dengan Teka-teki Tika, drama keluarga yang menunjukkan sisi berbeda darinya. Film yang dibintangi  Sheila Dara, Morgan Oey, Dion Wiyoko, Ferry Salim, Eriska Rein, Jenny Zhang, dan Tansri Kemala ini secara serentak akan tayang di bioskop nasional Rabu (23/12/2021) mendatang.

Ernest Prakasa di Kubu Kopi Hayam Wuruk Denpasar, Senin (20/12/2021) menjelaskan, film Teka-teki Tika akan hadir sebagai film perayaan tutup tahun dari Starvision yang selalu dinanti penonton setelah Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), Milly & Mamet (2018) dan Imperfect (2019). Dimana film produksi Indie Picture bekerjasama dengan Imajinari dan Fosa Pictures ini menandakan kembalinya Ernest Prakasa dengan gaya baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu mengeksplorasi misteri dalam drama keluarga.

Bacaan Lainnya

Adapun trailer Teka-Teki Tika yang mulai tayang hari ini menampilkan keluarga Budiman yang kedatangan seorang perempuan yang mengaku bernama Tika sebagai anaknya. Kehadiran Tika, yang tahu fakta dan rahasia rumah itu mengganggu keluarga tersebut. Trailer berdurasi 1 menit 37 detik itu menyajikan drama keluarga yang intens dengan musik  mencekam menimbulkan banyak pertanyaan. Berbeda dengan film Ernest lainnya, Teka-Teki Tika justru memberikan nafas baru yang segar.

Ernest mengatakan karya terbarunya Teka-Teki Tika didorong keinginan untuk melakukan sesuatu yang lain dari biasanya.

“Teka-Teki Tika lahir secara tidak sengaja ketika sedang berada di dalam tekanan stress pandemi mungkin ada jiwa manusiawi pengen punya semangat untuk break free atau mencium aroma kebebasan. Saat duduk dan menulis skenario lagi mood-nya berubah dan pengen bebas mengekspresikan yang berbeda. Dari situ muncul ide bikin sesuatu yang baru yang bukan sesuai pakem yang selama ini udah dibikin,” ujarnya.

Ernest menuturkan dalam proses penulisan filmnya kali ini, benang merah drama keluarga bukan sesuatu yang dirancang, tapi tentang keluarga selalu berhasil menyihirnya dan membuat terkesima.

“Gue selalu terkesima sama keluarga, sebuah entitas yang unik. Semua orang adalah bagian dari keluarga tapi keluarganya setiap orang beda-beda, jadi itu menarik,” jelas Ernest.

Selanjutnya Ernest menjelaskan alur sebelum Tika masuk ke keluarga tersebut, tentunya telah disusun terlebih dahulu keluarganya mulai dari komposisi keluarganya hingga konflik dari cerita.

“Ketika karakter-karakter sudah terbayangkan, maka development karakternya itu sambil jalan barengan sama nulis sinopsis biasanya. Karena ada semangat eksplorasi yang tinggi, jadi bukan cuma dari segi genre tapi dari segi teknik penulisan pun kali ini, gue berusaha untuk engga terpaku pada  pola gitu. Jadi kalau selama ini pola nulis itu, ya, pertama bikin ininya dulu, terus bikin ininya dulu, terus bikin ininya dulu, tapi kalau ini suka-suka gue aja, kayak ini karakter gue baru punya, karakter bible tuh tipis, tapi kok gue pengen nulis ceritanya ya? Terus ya udah gue tulis aja ceritanya. Baru nanti balik lagi. Jadi proses penciptaan karakternya sedikit lebih random, tidak se-by the book biasanya,” tuturnya.

Menurutnya, dengan elemen keluarga yang kental maka dibutuhkan pula para pemeran yang dapat menghidupkan berbagai karakter yang ada di film. Untuk pemeran utama film Teka-Teki Tika yakni  memilih aktris muda Sheila Dara.

“Gue suka melihat Sheila. Menurut gue dia natural, believable, dia bisa menyampaikan karakter dengan baik dan dia punya range yang juga ternyata cukup luas. Selain itu, Sheila punya kemauan belajar yang tinggi, attitude yang bagus, sehingga layak untuk dijadikan motor dalam film ini,” terangnya.

Kemudian untuk anggota keluarga Budiman, Ernest mengungkapkan ingin mempunyai suasana kerja yang menyenangkan.

“Somehow stress pandemi  ini bikin gue ingin kerja dengan suasana yang menyenangkan. Dan salah satu caranya adalah memastikan rekan-rekan kerja lu menyenangkan, itulah kenapa gue kerja sama ‘teman-teman gue sendiri’, seperti Dion, Morgan, Koh Ferry yang juga pernah kerja bareng. Eriska juga udah kenal lama, cuma Jenny Zhang pemeran utama yang gue baru kenal. Dan untungnya semuanya sesuai harapan, berjalan dengan baik, chemistry-nya oke banget, dari reading sampai shooting, hampir nihil masalah terkait cast,” sebutnya.

Ernest menambahkan sebagai seniman  tentu pihaknya ingin selalu berkembang dan mengeksplorasi diri. Sehingga  memiliki kerinduan untuk bermain-main di luar zona nyaman yang selama ini telah dikuasainya.

“Dari segi penyutradaraan, ini juga menjadi ajang saya mencoba menapaki level berikutnya dalam hal pengadeganan, dengan tuntutan blocking yang melibatkan banyak pemain dan pastinya menguji ketajaman visi visual saya,” imbuhnya.

Selain itu, Ernest yakin film Teka-Teki Tika akan memberi pengalaman menonton istimewa yang dikerjakan dari dan dengan hati sebagai pesan, dan diharapkan berkesan untuk penontonnya. Dimana proses syuting disertai Prokes ketat di situasi pandemi, menjadi komitmen untuk hadirkan tontonan terbaik yang bisa dinikmati bersama-sama orang terkasih juga keluarga saat liburan akhir tahun.

“Usai proses syuting kami menjalani proses editing, dan dilanjutkan rentetan pasca produksi yang seru. Kami percaya Teka-Teki Tika akan memberi pengalaman menonton istimewa yang dikerjakan dari dan dengan hati sebagai pesan, dan diharapkan berkesan untuk penontonnya,” tandasnya. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.