Militer Israel Umumkan Siap Serang Rafah

gaza 22ccccxxx
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan siap melancarkan operasi militer di Rafah, ujung selatan Jalur Gaza, Palestina. (ist)

GAZA | patrolipost.com – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pihaknya telah siap melancarkan operasi militer di Rafah, ujung selatan Jalur Gaza, Palestina. Mereka kini sedang menunggu keputusan dari pemerintah Zionis.

Seorang pejabat senior pertahanan Israel dilansir, Kamis (25/4) bahwa pihaknya sudah melakukan semua persiapan yang diperlukan dan bisa melancarkan operasi kapanpun jika pemerintah memberi persetujuan.

Bacaan Lainnya

Pejabat tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mereka percaya Rafah merupakan benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza. Oleh sebab itu, segala persiapan telah dilakukan untuk memberantas Hamas sepenuhnya dari daerah kantong Palestina tersebut.

Dilansir dari The Times of Israel, sumber-sumber pemerintah mengatakan kabinet perang Netanyahu berencana bertemu dalam dua pekan mendatang untuk memberikan izin terkait mengevakuasi warga Palestina dari Rafah. Evakuasi ini diduga memakan waktu hingga sebulan.

Sementara itu, beberapa laporan menyebut sejumlah pejabat tinggi Israel telah mengunjungi Mesir untuk mengoordinasikan rencana serangan ke Rafah. Para pejabat itu antara lain Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan kepala Shin Bet Ronen Bar.

Meski belum merinci soal rencana serangan, militer Zionis sudah berulang kali memberi sinyal bahwa mereka siap untuk menyerbu Rafah.

“Hamas terkena pukulan keras di sektor utara. Mereka juga terkena pukulan keras di wilayah tengah Jalur Gaza. Ke depan, hal serupa juga akan terjadi di Rafah,” kata komandan Divisi 162 Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen, Kamis (25/4).

“Hamas harus tahu bahwa ketika IDF memasuki Rafah, IDF akan melakukan yang terbaik untuk membuat mereka menyerah. Rafah tidak akan menjadi Rafah yang sekarang. Tak akan ada lagi amunisi maupun sandera di sana,” lanjut dia.

Sejumlah sumber sementara itu juga mengatakan Israel telah membeli puluhan ribu tenda untuk warga Palestina untuk digunakan saat mereka mengevakuasi diri dari Rafah.

Kementerian Pertahanan Israel dan kantor Perdana Menteri Israel sejauh ini belum memberikan komentar. Israel selama ini menuding bahwa pemimpin Hamas bersembunyi dan beroperasi di Rafah. Negeri Zionis juga percaya bahwa 129 sandera yang ditahan Hamas ditawan di sana.

Agresi Israel di Jalur Gaza sendiri hingga kini telah menewaskan lebih dari 34.200 warga Palestina. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan. (305/cnn/bbc)

Pos terkait