Merasa Ditelantarkan, Keluarga Pasien Keluhkan Pelayanan RSUD Matim

pasien telantar1
Pasien AJN yang digendong ibunya saat berada di RSUD Matim. (ist)

BORONG | patrolipost.com – Keluhan tentang pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manggarai Timur (Matim) menjadi sebuah hal yang berkelanjutan. Kali ini keluhan terkait pelayanan RSUD Borong datang dari keluarga pasien AJN, anak berusia 9 tahun asal kampung Kisol Watu Nggong, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT.

Seorang keluarga pasien, Leonardus Nasa kepada wartawan, Kamis (17/03/2022)  menerangkan, awalnya ia datang ke rumah sakit untuk mengobati anak dari adiknya yang sakit berat.

Bacaan Lainnya

“Sesampainya di rumah sakit, petugas menyuruh pasien untuk lebih dulu melakukan tes rapid antigen. Hasil rapid pasien tersebut terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Leonardus.

Hasil Rapid test kemudian dibawa Leonardus kepada petugas, sekaligus meminta agar AJN secepatnya diberikan penangan medis berdasarkan standar operasional pelayanan. Namun petugas menolak pasien, dengan alasan dokter anak tidak ada. Kemudian petugas menyuruh keluarga membawa pasien ke Rumah Sakit Umum (RSU) Ben Mboi Ruteng.

“Kami berharap penanganan cepat dari petugas, karena kondisi pasien lemah. Malah petugas memaksa kami ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng menggunakan ambulance dan meminta bayar Rp.600.000, belum termasuk bayar sopir,” jelasnya.

Lanjut Leonardus, petugas seharusnya  tangani dulu pasien. Urusan administrasi bisa nyusul, intinya selamatkan dulu pasien.

“Saya meminta petugas untuk berikan penanganan medis secepatnya, malah petugas tidak gubris. Ketika saya coba tanya kembali petugas dengan lantang menjawab: “silakan tanya ke Pemda.”

Karena tidak dilayani, kami memutuskan pasien dibawa kembali ke Kisol,” katanya.

Sementara itu Salesius Medi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Matim dari fraksi PDIP, saat ditemui awak media di lokasi kejadian mengaku kecewa. Menurut Medi, di Kabupaten Matim alokasi anggaran untuk Dinas Kesehatan sangat besar, tapi tetap banyak dikeluhkan masyarakat.

“Rumah sakit itu wajib melayani pasien, apalagi dalam posisi darurat. Saya bingung ketika petugas mengaku banyak kekurangan di RSUD Matim, mulai dokter hingga peralatan medis. Terus dana besar yang sudah dialokasikan itu ke mana?” tandasnya. (pp04)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.