Menteri BUMN Kunjungi Banjar Taman Kelod Ubud

gianyar 2a2222
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengunjungi Banjar Taman Kelod Ubud. (kominfo/aj)

GIANYAR | patrolipost.com – Bupati Gianyar I Made Mahayastra mendampingi Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Balai Banjar Taman Kelod Ubud dalam rangka Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Banjar Creative Space Ubud. Program TJSL sendiri merupakan program yang dicetuskan Kementerian BUMN sebagai suatu komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola dengan prinsip yang lebih terintegritas, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan.

Acara kali ini juga dihadiri Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Ketua Umum ICCN Fiki C. Satari, serta Panglingsir Puri Ubud dan Peliatan.

Di awal acara, Wagub Cokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace bersama Bupati Mahayastra mengajak Menteri Erick Thohir dan undangan lainnya untuk mengunjungi stand-stand yang berisi kerajinan kreativitas dari masyarakat Taman Kelod diantaranya berupa lukisan, pengrajin bahan daur ulang, pengrajin tanaman bonsai, serta peternak ikan louhan.

Wagub Cok Ace dalam sambutannya menyampaikan, kedatangan Menteri BUMN sangat diharapkan guna menyukseskan program TJSL yang sudah digaungkan oleh BUMN untuk pembangunan ekonomi yang ada di Bali. Kreativitas yang berkembang menyasar anak muda kebanyakan dari sosial media dengan penggunaan jaringan wifi sebagai penunjang kreativitas tersebut. Hampir setiap banjar yang ada di desa di Bali sudah dilengkapi dengan wifi gratis. Semoga dengan adanya kegiatan ini akan memberikan dampat positif untuk perkembangan ekonomi Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Menteri Erick Thohir mengatakan, tahun depan akan dilaksanakan hilirisasi ekonomi digital. Hilirisasi dimaksudkan agar bisa dimanfaatkan oleh bangsa sendiri sehingga dapat menyetop import. Dari data yang didapat kebanyakan produk yang berkembang di masyarakat sembilan puluh persennya import, hal tersebut akan menjadi momok bagi perkembangan produk lokal untuk bersaing dengan produk import.

“Produk lokal yang dibuat oleh masyarakat di Indonesia tidaklah kalah jauh kualitasnya terhadap produk asing yang masuk ke Indonesia,” ujar Menteri Erick Thohir.

Ditambahkannya, presiden memberikan tanggung jawab kepada BUMN selaku sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia untuk membangun petrochemical karena negara yang lain seperti Singapura, Malaysia sudah duluan mengembangkan hal tersebut. Petrochemical sendiri merupakan produk atau bahan kimia yang diperoleh dari hasil pengolahan bahan bakar fosil. Manfaat petrochemical sangat banyak, bisa digunakan sebagai bahan baku pembuat obat-obatan, baju dan sebagainya.

Lebih lanjut Menteri Thohir berharap kedepannya program pembangunan ekonomi seperti ini akan membantu pengrajin lokal berkembang dan selalu mendapat perhatian dari pemerintah untuk melebarkan sayap di dunia kreatif ini. (kominfo/aj)

Pos terkait