Mendikbud Siapkan Program ‘Nikah’ Industri

Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim
Siswa tampak serius mengikuti proses belajar di sekolah. (ilustrasi)

JAKARTA | patrolipost.com – Guna menjadi salah satu cara meningkatkan kemampuan peserta didik, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan akan ada program ‘pernikahan massal’ antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.

Menurutnya, terjalinnya program ‘pernikahan massal’ ini tidak hanya sekedar kerja sama biasa, melainkan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya.

Tetapi, kerja sama yang intens mulai dari penyusunan kurikulum, pembelajaran hingga praktik kerja industri yang dirancang secara bersama-sama. Kurikulum SMK, tidak hanya disusun oleh pihak sekolah tetapi juga bersama-sama dengan mitra industri.

“Kita harus lihat hasilnya mana, surat pernikahannya mana. Surat pernikahan itu tidak sah kalau tidak ada perjanjian rekrutmen,” kata Nadiem.

Kalau belum ada surat dan pernyataan akan merekrut lulusan tersebut, berarti industri masih tidak yakin dengan kualitas lulusan sekolah itu.

Selain itu, industri juga dapat memberikan beasiswa dan ikatan dinas kepada pihak sekolah yang diajak kerja sama.

“Branding industri itu diberikan kepada murid, karena dia percaya dengan program (kurikulum) itu dan juga join research project yang merupakan satu contoh paket pernikahan,” tutur Nadiem.

Menurut Nadiem, tak dipungkiri bahwa industri membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia (SDM) siap kerja. Salah satu alasan mengapa lulusan SMK masih banyak yang mengganggur adalah ketersediaannya tenaga kerja yang ada kurang memadai.

Lebih lanjut, Nadiem menuturkan, hal itu terjadi karena kompetensi lulusan yang dihasilkan SMK tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.

Jika program ‘pernikahan massal’ itu terwujud, kata Nadiem, industri sangat diuntungkan karena dapat mengurangi biaya pelatihan dan SMK juga diuntungkan karena lulusannya diserap industri.

Industri harus dapat melihat SMK sebagai sarana untuk mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan harganya pun kompetitif. (305/prc)

Pos terkait