Medsos BEM UI Diretas, DPR Bisa Lakukan Hal Ini

Medsos BEM UI diretas usai mengkritik Presiden RI, Jokowi sebagai King of Lip Service. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Akun WhatsApp pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) diretas oleh pihak tidak bertanggungjawab. Peretasan terjadi usai BEM UI menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai King of Lip Service alias Raja Pembual.

Politisi Senior Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, DPR dapat menggunakan hak interpelasi untuk meminta keterangan perihal peretasan tersebut kepada pemerintah.

“Anggota DPR mungkin bisa memanfaatkan hak interpelasi untuk menanyakan masalah ini pada pemerintah. Apakah peretasan itu dilakukan oleh lembaga negara? Apakah ada alat-alat yang dibeli dengan pajak rakyat digunakan untuk praktek represif demikian?” jelas dia dalam keterangan resminya, Selasa (29/6).

Menurut dia, permasalahan peretasan ini adalah hal yang serius. Sebab, berhubungan dengan privasi yang dimiliki oleh warga negara. Bahkan, ini juga merupakan tindakan penghilangan kebebasan bernegara.

“Kita berhadapan dengan masalah yang sangat serius, yakni upaya represi terhadap kebebasan berpendapat dan menyatakannya, yang dilakukan dengan cara menjajah hak atas privasi warga negara. Keduanya adalah hak konstitusional kita,” tegasnya.

Soal peretasan itu memang masih belum diketahui pelakunya, oleh karenanya DPR diharapkan dapat meminta penjelasan kepada pemerintah apakah mereka yang melakukan peratasan tersebut atau tidak.

“Memang belum tentu benar bahwa pemerintah adalah pelakunya. Tapi kasus-kasus peretasan yang berkesan sistematik itu juga rasanya mustahil dilakukan tanpa alat. Maka suatu pertanggungjawaban demokratik perlu dikejar oleh DPR pada pemerintah. Sebab sedikit sulit untuk menganggap bahwa warga negara biasa memiliki alat untuk meretas,” pungkasnya.

Kronologi Akun BEM UI Diretas:
1. Pukul 00.56 akun WhatsApp Tiara (Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI 2021) tidak dapat diakses dan tertulis bahwa akun tersebut telah keluar dari telepon genggam Tiara, hingga saat ini akun WhatsApp Tiara belum dapat diakses kembali.
2. Pukul 07.11 WIB akun WhatsApp Yogie (Wakil Ketua BEM UI) tidak bisa diakses dan muncul notifikasi akun tersebut sudah digunakan di HP yang lain. 07.20 WIB akun tersebut sudah bisa digunakan lagi.
3. Terdapat usaha login dari pihak tidak dikenal kepada akun telegram koorbid Sosial Lingkungan BEM UI, Naifah Uzlah, pada pukul 02:15 WIB.
4. Pada pukul 21.45 WIB akun instagram Syahrul Badri (Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI) mengalami ‘restriction’ setelah mengunggah beberapa postingan di insta-story menyangkut surat pemanggilan fungsionaris BEM UI oleh pihak UI. Akun masih ada, namun sampai saat ini pemilik akun belum bisa menggunakan akun tersebut seperti biasa.

“Dengan ini kami mengecam keras segala bentuk serangan digital yang dilakukan kepada beberapa pengurus BEM UI 2021,” tegas Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra dalam keterangannya. (305/jpc)

Pos terkait