Martono Berpengalaman di Prostitusi Online, Seluruh Aset Disita

Prostitusi online yang ditawarkan Wilhan Martono diakses oleh masyarakat dari lima benua. (ilustrasi)

JAKARTA | patrolipost.com – Sosok Wilhan Martono yang berpengalaman di dunia digital semakin viral. Dia ditangkap di Amerika Serikat karena tuduhan bisnis perdagangan anak di bawah umur berkedok situs prostitusi online. Rupanya, cikal bakal situs itu sudah dibangunnya sejak tahun 2004.

Dilansir dari situs media lokal California, East Bay Times, Rabu (24/6/2020) dini hari WIB, latar belakang Wilhan Martono dikaitkan dengan nama-nama situs web termasuk ‘CityXGuide’ dan ‘BodyRubShop’ serta perubahan pada situs web layanan dewasa yang terkenal ‘Backpage’. Situs ‘Backpage’ ditutup oleh pemerintah federal.

Dalam surat dakwaan, dia pertama kali membeli domain CityXGuide pada tahun 2004. Tapi, pada tahun 2018 setelah Backpage ditutup, dia menyatakan keinginan untuk membesarkan situs sebelumnya.

Situs-situs tersebut dapat digunakan untuk mencari korban pekerja seks di lima benua dan lebih dari 14 kota di Amerika Serikat. Di antaranya San Jose, San Francisco, Los Angeles, Sacramento, Las Vegas, dan San Diego. Modusnya, pengguna dapat memilih berbagai layanan, mulai dari pijat plus-plus dan kencan makan siang plus-plus hingga percakapan panas.

Pengguna diminta membayar secara elektronik dengan Bitcoin atau kartu hadiah. Situs-situs itu dibuat dengan alamat fisik yang terdaftar di apartemen Hongkong, dan nomor telepon yang dikembalikan ke perusahaan pengelola properti.

Pada November 2018 hingga Mei 2019, Wilhan menyimpan uang yang dikumpulkan mencapai ribuan Dolar AS. Tercantum dalam surat dakwaan, Departemen Kehakiman AS memerintahkan untuk menyita 12 rekening bank yang dioperasikan oleh Wilhan Martono. Termasuk emas batangan yang dibeli dari sebuah bisnis di Singapura.(305/jpc)

Pos terkait