Majukan Pariwisata Bangli, Sadia Bisa Siapkan Konsep Sustainable Tourism Development

Cabup Sang Nyoman Sedana Arta dan Cawabup I Wayan Diar.

BANGLI | patrolipost.com – Bangli memiliki potensi di bidang pariwisata dan masih perlu pembenahan untuk pengembangannya. Konsep Sustainable Tourism Development diangkat calon bupati dan calon wakil bupati (Cabup-Cawabup) Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar (Sadia Bisa) untuk mendukung pariwisata Bangli sebagai destinasi kelas dunia.

Salah satu kawasan yang menjadi pusat pengembangan pariwisata di Kabupaten Bangli adalah Kawasan Pariwisata Kintamani yang dikenal dengan keindahan panorama geopark-nya dengan view Gunung Batur dan Danau Batur sebagai icon-nya.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, banyak persoalan yang terjadi dan justru menimbulkan kesan tidak baik untuk pariwisata Bangli. Pasangan calon yang diusung lima partai ini mencontoh persoalan yang terjadi seperti kasus pungutan liar oleh petugas pungut retribusi, prilaku tidak sopan oleh pedagang acung dan pemandu wisata lokal, serta masalah sampah dan penanganan kebersihan yang mengganggu kenyamanan wisatawan.

Kondisi ini menunjukkan “ketidak-beresan” dalam pengelolaan kawasan Kintamani sebagai destinasi kelas dunia. Oleh sebab itu Paslon Sadia Bisa  berkomitmen untuk membenahi tata kelola pariwisata di Kabupaten Bangli, Kintamanai pada khususnya.

Cabup Sedana Arta menjelaskan, salah satu program prioritas yang ditawarkan yaitu dengan melakukan revitalisasi kawasan pariwisata Kintamani, dengan konsep Sustainable Tourism Development, yang artinya mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan, baik dari sisi kelestarian alam, dan kelestarian budaya. Selain itu mampu memberikan manfaat ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Menurutnya, persoalan yang terjadi selama ini yaitu, dari sisi manajemen memang belum dikelola secara professional, dan dari sisi kualitas SDM juga masih sangat rendah.

“Masyarakat belum menyadari bahwa dalam pengelolaan pariwisata bukan hanya berfikir untuk kepentingan hari ini saja, tetapi harus berfikir ke masa depan. Bagaimana menyuguhkan daya tarik wisata yang dapat berkelanjutan, dimana citra atau image yang positif menjadi modal utama,” jelasnya, Rabu (25/11/2020).

Politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini mengatakan untuk peningkatan SDM maka akan dilakukan program-program pelatihan, peningkatan kualifikasi pendidikan pelaku pariwisata sampai ke jenjang Perguruan Tinggi dengan bantuan beasiswa miskin dan berprestasi.

Selain itu ada pembinaan-pembinaan Pokdarwis yang telah ada selama ini. Cabup Sedana Arta menyebutkan dalam hal ini perlunya sentuhan kreativitas dan inovasi oleh kalangan milenial Bangli.

“Ini juga akan menjadi perhatian serius, dimana Bangli memiliki banyak anak-anak muda kreatif dan berprestasi yang akan diajak berkolaborasi untuk membangun pariwisata Bangli dengan produk-produk pariwisata alternatif yang dapat berkelanjutan,” ujarnya.

Cabup Sedana Arta yang juga Ketua DPC PDIP Bangli mencontohkan, produk pariwisa alternatif seperti agrotourism, ecotourism, spiritual tourism, heritage tourism, dan rural tourism.

“Konsep agrotourism (wisata pertanian) dan rural tourism (wisata pedesaan) bahkan menjadi prioritas khusus yang menjadi perhatian kami,” sambungnya.

Konsep agrotourism yang ditawarkan bertujuan untuk mensinergikan sektor pertanian sebagai sektor utama mata pencaharian masyarakat Bangli dengan sektor pariwisata sebagai pendukung. Kemudian para petani akan mendapatkan penghasilan tambahan dari kehadiran aktivitas pariwisata.

Lebih lanjut, dalam pengembangan wisata Bangli masih ada kelemahan yakni kurangnya pengemasan paket wisata yang menghubungkan (konektivitas) antar objek atau daya tarik wisata. Wisatawan selama ini hanya mengenal Kintamani dan Desa Penglipuran, sementara banyak objek lainya yang tidak kalah menariknya.

Pihaknya pun merancang paket wisata yang mampu menjual pakel fullday trip khusus mengeksplor Bangli bekerjasama dengan pihak travel agent tentunya. “Untuk itu perlu disertai dengan pembenahan jalur aksesibilitas jalan raya serta penyediaan fasilitas wisata seperti penginapan, rumah makan, tempat parkir dan fasilitas toilet umum,” jelasnya.

Penting pula sentuhan teknologi pemasaran digital dengan e-marketing atau e-comerce menjadi pilihan. Kemudian branding yang disiapkan “The Authentic of Bali” yang mengandung makna “Bali yang asli” atau dengan kata lain “keaslian dari Pulau Bali” ada di Bangli.

“Branding ini diyakini nantinya dapat mengangkat citra Bangli sebagai destinasi wisata dunia dan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang tentunya berimplikasi terhadap peningkatan jumlah PAD untuk pembangunan Bangli,” imbuhnya. (750) 

 

Pos terkait