Majukan IKM Tenun Ikat, Dekranasda Gianyar Kini Membentuk Asosiasi Perancang Busana

tenun 888888
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Daerah Kabupaten Gianyar menggelar peragaan busana tenun ikat karya IKM Gianyar. (kominfo/ars)

GIANYAR | patrolipost.com – Bertepatan dengan diresmikannya patung Kapten I Wayan Dipta, Selasa (12/4) Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Daerah Kabupaten Gianyar Ny Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra menggelar peragaan busana tenun ikat karya Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gianyar.

Ketua Dekranasda Gianyar yang akrab dipanggil Dayu Surya ini dengan gencar terus mengikutkan perajin dalam pameran ataupun peragaan busana hasil perajin ataupun desainer Gianyar.

Seperti peragaan busana yang digelar serangkaian peresmian patung Kapten I Wayan Dipta tersebut. Peragaan busana “Tembang Warni Ikat Gianyar“ merupakan sebuah ungkapan terhadap keberagaman kekayaan tenun di Gianyar yang terus berkembang dari zaman kerajaan hingga zaman postmodern saat ini, yang berdiri di pertiwi bumi seni yaitu Bumi Gianyar Seni Budaya. Peragaan busana “Tembang Warni Ikat Gianyar“ menampilkan karya desainer anggota Asosiasi Perancang Busana (ASPERB) Gianyar binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar.

Anggota ASPERB seperti Dika Saskara, Shima Boutique, Cap Bali, Dian Jelantik dan Andika Pagimotley mempersembahkan karya terbaiknya yang dikenakan oleh model profesional berbadan semampai. Peragaan busana juga dilakukan oleh Ketua Forum Perangkat Daerah, Organisasi Wanita, Kepala OPD Perempuan, Kepala BUMD Perempuan, Istri Kepala OPD (Staf Ahli/Badan/Dinas/Bagian/Camat) dan istri Kepala BUMD dengan balutan tenun khas Gianyar seperti Tenun Putri Ayu, Menggah Agung, Sri Sedana, Cap Togog, Cap Menuh, dan yang lainnya.

Tenun Gianyar awalnya merupakan kain yang digunakan golongan bangsawan yang kini dimasyarakatkan.

“Tenun Gianyar merupakan produk budaya yang awalnya hanya digunakan para orang tua dan kalangan bangsawan, tetapi kini sudah hampir sebagaian besar masyarakat mengenakan baik untuk upacara, sembahyang ke Pura, pakaian ke kantor dan acara resmi lainnya,” tutur Dayu Surya.

“Tenun merupakan media intelektual dan spiritual dan tatanan terhadap masyarakat berdasarkan nilai-nilai artistik dan filosofinya yaitu tenun dengan berbagai jenis produk tekstil seperti kain tenun ikat/endek, songket dan kain tenun dobby,” sambungnya.

Dayu Surya juga menceritakan asal muasal terciptanya tenun yang merupakan produk kerajinan di Gianyar mulanya terlahir di Desa Beng yang mererupakan cikal bakal kelahiran tenun yang ada di Gianyar pada tahun 1953.

“Majunya kain tenun di Kecamatan Gianyar diikuti dengan usaha tenun di kecamatan yang lain. Pertenunan tersebut diantaranya terdapat di Desa Sukawati, Batuan, Blahbatuh dan Keramas. Seiring meningkatnya kecerdasan estetik para perajin, terutana desainer motif (tukang iket) telah menyebabkan perubahan signifikan dalam perkembangan kemajuan pruduksi kain tenun. Kain tenun Gianyar berkembang sejalan dengan perkembangan kain tenun di seluruh wilayah Kab/Kota se Bali. Kain tenun Gianyar terus berinovasi dari segi motif, warna hingga proses pengerjaannya,” terangnya.

Pendamping orang nomor 1 di Gianyar tersebut juga merupakan penggagas terlahirnya kain inovasi baru dari perajin tenun Gianyar yang diberi nama “Tenun Pucuk” pada tahun 2013 berupa sebuah lembar kain yang tercipta dari 3 proses kerja yaitu ikat, batik dan songket.

Bahkan Tenun Pucuk tersebut telah diperkenalkan kepada ibu Negara saat itu Ibu Ani Yudoyono, Ketua umum Dekranas Pusat, Ibu Mufidah Yusuf Kalla, dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Gianyar sebagai Bumi Seni memiliki kerajinan yang beraneka ragam yang sudah dikenal secara internasional sehingga Kabupaten Gianyar telah dinobatkan sebagai Kota Kerajinan Dunia (Word Craf City) WCC pada tanggal 9 Oktober 2018 dimana pengukuhannya pada tanggal 22 April 2019. Kain tenun pucuk Gianyar sebagai maskot / ikon Kabupaten Gianyar menjadi harapan dan kebanggaan masyarakat Gianyar.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Gianyar Made Mahayastra menyerahkan Surat Keputusan Asosiasi Perancang Busana (ASPERB) Gianyar kepada Ny Surya Adnyani Mahayastra selaku Ketua Dekranasda Gianyar yang menginisiasi terbentuknya asosiasi tersebut serta merekrut para perancang muda sebagai anggota. Dayu Surya juga menerima penghargaan sebagai Ketua Tim Penggerak PKK karena telah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam penanganan Pandemi Covid-19. Berbagai upaya juga dilakukannya mulai dari menciptakan ketahanan pangan keluarga dengan mensinergikan Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman (Puspa Aman) dengan Hatinya PKK dan TPS 3R. (kominfo/abg)

Pos terkait