Maestro Lukis Wayang Klasik Kamasan Ni Wayan Suciarmi Berpulang

Upacara pengabenan, dan inzet: Ni Wayan Suciarmi (alm).

SEMARAPURA | patrolipost.com – Masyarakat Klungkung berduka. Salah seorang maestro lukis, pelukis wayang klasik Kamasan Ni Wayan Suciarmi telah berpulang di usia 87 tahun. Kepergian almarhumah  ini menjadi duka mendalam warga Banjar Sangging, Kamasan, utamanya putra-putri, menantu dan cucu almarhumah.

Ditemui di sela-sela pengabenan mendiang di setra Bugbugan, Desa Pekraman Gelgel, Kelian Banjar Sangging, Kamasan Ketut Suparna menyatakan bahwa kepergian almarhumah meninggalkan duka mendalam bagi warga Banjar Sangging, Kamasan, Klungkung.

Bacaan Lainnya

“Beliau memiliki segudang penghargaan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri,” katanya disela pengabenan pelukis senior kesohor Banjar Sangging, Kamasan Ni Made Suciarmi, Senin (6/1/2020).

Menurut salah seorang putrinya, Ni Wayan Mariani, SKM MKes (55) yang kini menjabat Ka UPT Bapelkesmas Dinas Kesehatan Provinsi  Bali, ibunya yang saat meninggal di usia 87 tahun lebih mengalami masalah jantung dan menderita stroke.

“Ibu meninggal bertepatan dengan tahun baru 1 Januari 2020 di RSUD Klungkung. Sedangkan pengabenan almarhumah kita laksanakan pada Senin ( 6/1/2020),” ujar Ni Wayan Mariani.

Almarhumah yang juga Ibunda dari AKBP Ni Ketut Manik SE yang menjabat Kepala Sekretariat Umum (Ka Setum) Polda Bali ini dikenal sebagai  seorang maestro lukis Banjar Sangging, Kamasan setelah era Nyoman Mandra almarhum, dengan segudang penghargaan.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan Nyonya Ayu Suwirta dan Wakapolda Bali, Kapolres Klungkung AKBP Komang Sudana sempat melayat ke rumah duka di Banjar Sangging, Desa Kamasan.

“Kita telah kehilangan seorang pelukis senior Wayang Klasik Gaya Kamasan. Semoga para generasi muda bisa mengikuti jejaknya serta bisa meneladani beliau,” ujar Bupati Suwirta mengingatkan generasi muda Kamasan. (855)

Pos terkait