Lindungi Tanaman Endemik, Gubernur Koster Dorong Dinas Pertanian Research Spesies Anggrek di Bali

pameran anggrek
Gubernur Bali Wayan Koster dan Ny Putri Koster menikmati keindahan anggrek di ajang pameran Anggrek Internasional di Denpasar. (Ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Pameran Anggrek Internasional di Bali yang sejalan dengan visi pembangunan Bali yaitu, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Dalam visi ini terdapat salah satu program penting dan prioritas yakni, mengembangkan dan melindungi tanaman lokal endemik Bali. Karena Bali mempunyai kekayaan tumbuh-tumbuhan flasmamufah yang cukup kaya, termasuk anggrek.

Bacaan Lainnya

“Pengetahuan tentang anggrek saya dapatkan dari Ibu Putri Koster, dimana anggrek di Indonesia memiliki berbagai jenis spesies, termasuk anggrek lokal atau endemik Bali juga memiliki beranekaragam spesies yang jumlahnya mencapai sekitar 30 lebih spesies. Termasuk yang terkenal adalah anggrek lenjong,” jelas Gubernur Koster,  Jumat (6/5/2023) lalu.

Gunernur Koster berharap, pameran Anggrek International bertajuk ‘Anggrek KemBali’ di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, bisa mengembangkan anggrek endemik Bali, baik mengembangkan spesiesnya dengan cara melakukan budidaya serta rekayasa genetika agar terkembangnya berbagai varian tentang anggrek, baik anggrek yang ada di Indonesia maupun di Bali.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga mendorong Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melakukan penelitian terhadap spesies anggrek dengan mengandeng Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, Fakultas Pertanian Universitas Udayana hingga lembaga lainnya.

“Anggrek perlu dikembangkan, jangan hanya memikir dagangan atau ekonomi di hilir semata, namun buat Saya perlu dimuliakan keberadaan anggrek ini sesuai kearifan lokal Wana Kerthi yang menyucikan dan memuliakan berbagai jenis tumbuh- tumbuhan,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Koster telah memprogramkan kegiatan penelitian terhadap bunga gumitir bersama Institut Pertanian Bogor dengan keluarnya Gumitir Bali Sudamala.

Sementara itu, Ketua DPP Perhimpunan Anggrek Indonesia Rita Subowo menyampaikan, anggrek merupakan industri yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia secara nasional maupun internasional.

“Karena itu, kami berharap mudah-mudahan Pameran Anggrek International di Bali ini menjadi festival tahunan yang menjadi temu ajang para pecinta anggrek di Tanah Air, tetapi juga mempersatukan komoditi anggrek dari luar negeri untuk bisa hadir selain bisa melihat keindahan Bali dan juga melihat keindahan anggrek di Indonesia,” ucap Rita Subowo.

Menurut Rita, Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki potensi luar biasa akan menjadi aset di dalam pengembangan dan pemasaran anggrek terutama Indonesia memiliki spesies anggrek yang terkenal di dunia.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada menjelaskan, Festival Anggrek Internasional ini dilaksanakan selama 10 hari, mulai 4 hungga 14 Mei 2023.

Dalam pameran ini, ditampilkan aneka anggrek lokal dan Hibrida turunannya, yang diikuti oleh perwakilan PAI, pengusaha anggrek dan florikultura dari seluruh Indonesia, dengan jumlah stand 80 buah. Kemudian, ada juga delegasi asing yang mengikuti pameran, yakni delegasi Singapura, Kesavan- President of OSSEA (Orchid Society of South East Asia) Singapura.

Delegasi dari Malaysia, Prof Dr Manohar Mariappan-Dept.Ecotorism, University Putra Alam, Malaysia, dan delegasi dari Taiwan, Ken Yang, Youth Associate of TOGA (Taiwan orchid Grower Association). (pp03)

Pos terkait