Kran Pariwisata Sudah Dibuka, Permintaan Daging Babi di Bangli Masih Lesu

ternak babi
Kondisi peternakan babi di wilayah Banjar Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Harga daging babi di Bangli belakangan mengalami penurunan, dimana harga kini  hanya Rp 36.000 per kilogram. Walaupun kran pariwisata sudah dibuka, namun permintaan daging babi untuk hotel masih lesu.

Salah seorang peternak dan juga saudagar babi, I Nengah Wawa (60) mengatakan sejak 10 hari terakhir harga babi Rp 36.000 per kilogram. Sebelumnya kisaran Rp 38.000 sampai Rp 40.000.

Bacaan Lainnya

Menurut peternak asal Banjar Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Susut ini turunnya harga babi kemungkinan karena sedikitnya permintaan, sedangkan populasi atau ketersediaan babi cukup banyak.

“Daging babi juga banyak dikirim ke luar Bali terutama Jakarta tapi sekarang pengiriman sedikit,” jelasnya, Minggu (27/3/2022).

Pihaknya sebelumnya bisa mengirim babi dua-tiga kali dalam seminggu. Namun sekarang bisa 10 hari baru mengirim satu kali.

“Babi kami bawa ke rumah potong di wilayah Denpasar atau Badung. Sekali pengiriman kami bawa 10 ekor dengan berat 100 kilogram per ekornya,” ujarnya.

Lanjutnya, daging babi juga disuplay untuk kebutuhan di hotel maupun restoran. Hanya saja sekarang permintaan masih minim. Nengah Wawa mencontohkan yang tadinya memotong 3 ekor babi sekarang hanya 1 ekor saja.

Tidak hanya babi siap potong, harga bibit juga alami penurunan. Harga bibit kisaran Rp 900 ribu hingga Rp 1 Juta per ekor.

“Sempat harga bibit babi melambung harganya sampai Rp 1,4 juta per ekornya, namun saat ini  harga bibit babi turun drastis kisaran Rp 900 ribu sampai Rp 1 juta per ekor,” sebutnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.