Kisah Keluarga Disabilitas yang Bertahun-tahun Tidur di Lantai

Selama ini tidur di lantai, keluarga disabilitas di Banjar Buangga, Desa Getasan, Kecamatan Petang Badung menerima bantuan dua kasur springbed dari Yayasan Bunga Bali, Sabtu (30/5/2020.

MANGUPURA | patrolipost.com – Ni Wayan Kerni (41) bersama adik-adiknya bisa sedikit sumringah, Sabtu (30/5/2020). Pasalnya, keluarga disabilitas yang beralamat di Banjar Buangga, Desa Getasan, Kecamatan Petang, Badung ini menerima bantuan dua kasur springbed dan paket sembako dari Yayasan Bunga Bali yang beralamat di Denpasar.

Ni Wayan Kerni merupakan penyandang disabilitas dengan kelainan mental dan fisik. Ia memiliki dua orang adik kembar yang juga sama-sama berkebutuhan khusus. Yakni, Ni Made Sarini (24) dan Ni Nyoman Artini (24).

Bacaan Lainnya

Di tengah kehidupannya yang tidak normal, warga disabilitas buah dari pasangan I Wayan Kelepus dan Ni Made Lali ini juga tergolong keluarga kurang mampu. Mereka bahkan sehari-hari tidur di sebuah rumah dengan dua kamar ukuran 2X2 meter yang kini sudah mulai lapuk.

Ironisnya, ketiga penyandang disabilitas dan kedua orangtuanya ini bertahun-tahun tidur di lantai dengan hanya beralaskan tikar usang. Tak hanya itu, Ni Made Sarini yang kini menyandang status seorang ibu sekaligus sebagai kepala rumah tangga juga harus merawat putrinya yang masih Balita dengan segala keterbatasannya.

Untuk membiayai kehidupan sehari-hari sekeluarga dengan dua KK disabilitas ini, mereka hanya mengandalkan sang ayah I Wayan Kelepus yang usianya sudah mulai renta sebagai tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai buruh tani.

Ditemui di rumahnya, I Wayan Kelepus menjelaskan bahwa sejak kecil ketiga putrinya memang  tumbuh tidak normal. Namun demikian, ia sangat bersyukur karena di tengah ketidak beruntungan ketiga putrinya, cucu semata wayangnya yang berasal dari buah hati putri keduanya lahir dengan sehat dan tumbuh dengan normal.

“Cucun tiyang (kalau cucu saya) normal. Lucu sekali,” ungkapnya namun enggan mengulas cerita kelahiran cucunya yang diberinama Ni Putu Suari (3).

Sebagai keluarga kurang mampu, ia mengaku selama ini sangat terbantu dengan sejumlah bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung. “Kalau pekerjaan tiyang (saya) sehari-hari hanya buruh tani, kadang-kadang buruh serabutan juga,” katanya singkat.

Saat situasi sulit sebagai dampak dari wabah Corona, pihaknya pun mengaku sangat bersyukur karena secara tiba-tiba didatangi oleh pihak Yayasan Bunga Bali untuk memberikan sumbangan paket Sembako. Selain itu yayasan yang beralamat di Jalan By Pas Ida Bagus Mantra ini juga langsung memberikan dua kasur springbed agar para disabilitas dan balitanya bisa istirahat dengan nyaman.

“Tiyang (saya) tidak bisa ngomong apa, kecuali mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Kami tidak menyangka tiba-tiba dibawakan kasur langsung sampai ke kamar,” jelasnya.

Sementara I Nyoman Dana selaku Pengelola Yayasan Bunga Bali berharap bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat. Selain memberikan paket Sembako dan fasilitas tidur untuk keluarga disabilitas di Buangga, Desa Getasan pihaknya juga menyalurkan dua puluhan paket Sembako yang dibagi dalam dua tahap  kepada para penyandang disabilitas, lansia sakit dan anak yatim di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Badung.

“Ini adalah aksi sosial kemanusiaan. Untuk membantu meringankan beban para penyandang disabilitas, lansia dan anak yatim selama masa Covid ini kami menyalurkan seribu lebih paket Sembako seluruh Bali. Bantuan ini tentu bersumber dari sejumlah donatur. Dan mudah-mudahan bisa terus berlanjut,” katanya.

Selain menyalurkan paket Sembako, pihaknya juga konsen membantu kebutuhan alat bantu para penyandang disabilitas, seperti kursi roda, tongkat dan alat bantu dengar. “Selain menyalurkan bantuan Sembako, kami juga memberikan bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas yang membutuhkan,” kata Nyoman Dana. (634)

Pos terkait