Kilang Minyak Pertamina Masih Keluarkan Asap Hitam, 1000 Warga Mengungsi

Hingga Senin, asap pekat hitam masih keluar dari kilang minyak Balongan di Indramayu, Jawa Barat. (ist)

BANDUNG | patrolipost.com – Kilang minyak milik PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, meledak dan terbakar hebat pada Minggu (28/3/2021) malam, dan hingga Senin (29/3/2021) pagi masih mengeluarkan asap hitam pekat.

Kebakaran kilang minyak tersebut mengeluarkan kobaran api sangat besar di sekitar kilang. Api juga tampak menjulang cukup tinggi dan melebar ke berbagai penjuru.

Belum ada laporan resmi terkait penyebab meledak dan terbakarnya kilang minyak tersebut. Informasi yang dihimpun, hingga pagi ini api tampak masih menyala, namun lebih banyak mengeluarkan asap hitam pekat.

Asap masih menjulang cukup tinggi ke angkasa. Asap tebal keluar dari beberapa titik. Satu titik diduga titik api induk dengan gumpalan asap paling besar dan tinggi. Sementara ada lebih dari tiga titik kecil lainnya yang juga masih mengeluarkan asap.

Titik asap kecil lainnya berjarak beberapa meter dari titik asap pusat. Namun belum diketahui bagian mana saja dari kilang tersebut yang terbakar.

Pasca-ledakan di tangki PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari, lebih kurang 20 warga dilaporkan luka-luka. Sekitar 1.000 warga lainnya yang tinggal di sekitar kilang juga mengungsi.

Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Indramayu Caya mengatakan, 20 warga dilaporkan luka-luka. Sebanyak 15 orang di antaranya menderita luka ringan serta 5 orang lainnya luka berat dan dirawat di RSUD Indramayu. Sebagian korban yang merupakan pekerja menderita luka bakar.

”Untuk korban meninggal belum ada laporan,” ujar Caya.

Adapun jumlah pengungsi, lanjutnya, lebih kurang 1.000 orang. Mereka tersebar di Pendopo Bupati Indramayu, Islamic Center Indramayu, dan GOR Bumi Patra Pertamina. Pengungsi tidur beralaskan karpet dan menerima makanan dari petugas.

”Kami sudah siapkan bahan makanan, termasuk bantuan dari Pertamina. Begitu pula dengan petugas kesehatan,” ucapnya. Pihaknya juga masih mendata kerusakan akibat ledakan di Pertamina RU VI Balongan.

Peringatan untuk mematuhi protokol kesehatan terpajang di Pendopo Bupati Indramayu, Jawa Barat, pasca ledakan tangki di PT Pertamina RU VI Balongan, Senin (29/3/2021). Sekitar 1.000 warga di sekitar Kilang Balongan mengungsi ke sejumlah tempat karena khawatir terdampak ledakan. Sekitar 20 orang dilaporkan luka-luka dalam kejadian itu.

Tangki T310G di Pertamina RU VI Balongan meledak sekitar pukul 00.45 dan menyebabkan kebakaran. Hingga Senin pagi, asap hitam masih membubung tinggi. Sejumlah mobil pemadam kebakaran juga masih berupaya memadamkan api.

”Suaranya ledakannya seperti lindu (gempa). Istri dan anak saya mengungsi semua ke Celancang (Cirebon) naik mobil. Orang desa bilang jangan sampai dekat kilang,” kata Daroni (60).

Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri, Bupati Indramayu Nina Agustina, dan pejabat setempat tengah mengecek lokasi kejadian. Polisi belum bisa memastikan penyebab kebakaran.

Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna membenarkan ledakan di Pertamina RU VI Balongan. ”Kebakaran tangki gasoline. Infonya ada (korban), tetapi saya belum tahu jelas,” ucapnya.

Dalam catatan, Pertamina RU VI Balongan beberapa kali meledak. Pada Februari 2005, misalnya, enam pekerja di Pertamina RU VI Balongan menderita luka akibat pipa gas nitrogen yang dipasang meledak. Pada Oktober 2008, tiga pekerja mitra juga mengalami luka setelah ledakan yang terjadi pada atmospheric residue hydro demetalizing di Kilang Balongan.

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang milik Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (bahan bakar minyak), non- BBM, dan petrokimia. (305/snc/kmc)

 

Pos terkait