Kesiapan PTM Terbatas Madrasah, 25 Sekolah di Buleleng Terpasang Aplikasi PeduliLindungi

aplikasi pedulilindungi
  Kepala Pendis Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng H Lewa Karma melakukan monitoring penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada sekolah madrasah. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Kesiapan sekolah-sekolah madrasah di bawah Kementerian Agama (Kemenag) di Buleleng untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sudah maksimal dilakukan namun sejumlah kendala masih ditemukan. Salah satunya keterbatasan penyediaan aplikasi PeduliLindungi di 60 sekolah di bawah binaan Kemenag.

Kepala Pendidikan Islam (Pendis) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, H Lewa Karma membenarkan sekolah-sekolah di bawah Kemenag telah mulai melakukan proses PTMT dengan pengawasan cukup ketat.

Bacaan Lainnya

Proses PTMT dimulai berdasarkan surat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng No.420/7639/Skrt./X/2021 tertanggal 1 Oktober 2021 tentang Rekomendasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) pada Sekolah dan Seksi Pendidikan  Islam.

“Kami sudah sampaikan kepada Kepala RA/Madrasah se Buleleng termasuk pimpinan lembaga keagamaan untuk melaksanakan PTMT mengikuti rekomendasi Disdikpora Buleleng,” jelas H Lewa Karma, Selasa (12/10/2021).

Untuk itu, pihak sekolah sudah diminta untuk menyiapkan banner presensi chek in dan chek out dengan link aplikasi PeduliLindungi  yang terkoneski langsung dengan Gugus Tugas dan Dinas Kominfosanti Buleleng  dengan menggunakan barcode.

“Kami minta pihak sekolah untuk maksimal meminta dukungan sebagai komitmen dengan orangtua murid untuk mematuhi regulasi. Bahkan sebelumnya ada pendampingan dalam bentuk monev atau sidak dari Kemenag untuk sampling bersama Satgas Covid-19 Buleleng,” jelas Lewa.

Kendati demikian, dari 60 sekolah madrasah di bawah binaan Kemenag, baru 25 sekolah yang sudah tersedia aplikasi PeduliLindungi dengan barcodenya. Sisanya menurut Lewa, belum ada koordinasi lebih lanjut dari Dinas Kominfosanti untuk memenuhi kekuarangan yang ada.

“Sekolah yang sudah memiliki barcode diantaranya setingkat Mardasah Aliyah (MA) ada 3, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 5, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 7 dan Raudhatu Athfal (RA) sebanyak 10 sekolah. Sisanya sebanyak 35 belum dan kami sudah usulkan ke Diskominfosanti namun belum keluar,” ujarnya.

Lewa menyebut, pihaknya berupaya maksimal dalam menyiapkan PTMT agar kegiatan sekolah secara terbatas di masa pandemi tidak menimbulkan kasus baru saat angka Covid-19 di Buleleng sudah melandai.

“Kepada semua pihak, guru maupun orangtua murid dan seluruh komponen kami mengajak untuk memaksimalkan upaya menekan penyebaran virus dengan mematuhi Prokes karena itu kunci utama dalam melewati pandemi Covid-19,” tandas Lewa. (625) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.