Kepok, Sapaan ‘Berbayar’ dalam Adat Manggarai

juru bicara adat
Jubir adat Manggarai, Frans Minsen saat upacara syukuran kelahiran anak. (Rob)

BORONG | patrolipost.com – Dalam ada istiadat Manggarai dikenal istilah Kepok. Kepok merupakan sapaan adat Manggarai yang menyertakan saling membayar atau memberikan sesuatu.

Kepok dilaksanakan pada saat tertentu yakni saat ada acara adat. Misalkan adat pernikahan, syukuran kelahiran anak, kenduri dan berbagai acara adat Manggarai lainnya.

Bacaan Lainnya

Seorang juru bicara adat Manggarai, Bernadus kepada patrolipost.com, Jumat (8/9/2023) menjelaskan, Kepok merupakan bentuk penghargaan adat terhadap para tamu yang datang entah dalam berbagai acara adat apa pun.

“Juru bicara saat acara adat menyapa orang yang datang dengan sebuah cerek berisi tuak putih. Setelah menyapa, tuak tersebut diserahkan kepada para tamu. Selanjutnya, tamu akan membalas sapaan dengan tuak juga, bisa juga dengan uang,” kata Bernadus.

Kepok juga sudah menjadi bagian dari perayaan ekaristi di gereja Manggarai. Saat mengantar persembahan ada sesi dimana seorang tetua adat mengucapkan sepatah dua kata disertai Kepok.

Seorang jubir lain, Frans Minsen pada saat acara adat syukuran kelahiran anak (cear cumpe) menyapa dan menyampaikan kembali tujuan untuk apa para tamu diundang.

Lalu, setiap tamu pun menyampaikan doa dan harapan agar anak yang menggelar syukuran tersebut bertumbuh kembang dengan baik, selalu sehat dan kelak bisa membuat orangtuanya bangga. Setelah menjawab Kepok, setiap tamu pun memberikan sejumlah uang agar doa dan harapan yang diucapkannya bisa terkabul. (pp04)

Pos terkait