Kementerian Pertanian Ajak Petani Tingkatkan Nilai Tambah Produk

2021 09 16 16 51 13
2021 09 16 16 51 13

Kunjungan Kepala BPSDMP Kementerian Pertanian,  Dedi Nursyamsi ke Petani Cocoa di Selemadeg Barat, Tabanan.

 

Bacaan Lainnya

 

TABANAN | patrolipost.com – Pertanian itu duit, caranya dengan meningkatkan produksi dan olahan produk pertanian. Begitu disampaikan Kepala Badan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Malang, Wasis Sarjono, ketika bertemu para petani Cocoa di Pusat Pelatihan Petani Swadaya (P4S) “Buana Lestari” di Desa Angkah, Selemadeg Barat, Tabanan (16/9/2021).

“Petani harus merubah paradigma tanam, petik, jual. Tapi hasil produksi harus kembali diolah agar memberikan nilai tambah (added value),” sebut  Deddy.

Dalam kunjungannya kali ini Dedy mengajak petani untuk tetap produktif. Diakui Covid-19 telah meluluhlantakan perekonomian Bali yang selama ini bertumpu pada pariwisata. Namun data menyebutkan 16, 24 persen hanya sektor pertanian yang bertumbuh secara nasional, sementara sektor yang lain tiarap.

“Meskipun Anggaran pertanian turun, tapi kenapa produksi pertanian meningkat. Karena semua stakeholder pertanian tetap semangat,” ucapnya.

Ia menyampaikan, untuk memberikan nilai tambah produk, arah menuju kesana petani haruslah mandiri dan profesional. Lantas ia juga mengajak para petani yang hadir untuk meningkatkatn SDM pertanian untuk menggenjot produktivitas.

Sementara itu, Ketua Kelompok Petani Cocoa Buana Lestari, I Wayan Adi Pertama menyebutkan, kegiatan yang dilakukan dimulai di tahun 2011 dengan adanya pelatihan di BBPP Batu, Malang.

“Sebelum pandemi sebetulnya kami mulai mengembangkan ekspor ke Selandia Baru melalui agen, namun akibat pandemi eksport tertunda,” jelasnya.

Menaungi sekitar 84 anggota, Wayan Adi berharap Cocoa yang mereka hasilkan bisa memberikan nilai tambah. Apalagi katanya kalau dijual usai difermentasi harganya kisaran Rp 40 ribu.

Iapun sepakat denga  apa yang diusulkan Kepala BPSDMP hasil produksi nantinya diolah kembali agar bisa memberikan nilai tambah.

“Kami saat ini juga tengah melirik pasar lokal dalam meraup pasar yang ada,” sebutnya, seraya mengatakan, pihaknya juga melihat potensi produk pertanian di luar Cocoa untuk dikembangkan.

Sementara itu usai mengunjungi petani Cocoa di Angkah, Kepala BPSDMP bersama rombongan bergeser ke Kantor BBPP di Kecamatan Selemadeg Barat untuk melakukan kordinasi bersama Muspika setempat.

“Kedatangan kami ke kantor BBPP tak lain untuk memberikan motivasi sekaligus bersinergi dengan Muspika setempat dalam mendorong maju para petani di Tabanan,” pungkasnya. (wie)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait