Keluarga Petani yang Tewas di Sawah Tolak Otopsi

Kapolsek Kota Singaraja (kiri), surat pernyataan keluarga korban (kanan).

SINGARAJA | patrolipost.com – Pasca ditemukan meninggal di areal persawahan, keluarga Nengah Sarka (55) menolak dilakukan  otopsi. Diwakili salah satu putranya, Wayan Ngarayasa (39) penolakan otopsi itu dinyatakan dalam selembar surat pernyataan. Warga Dusun Ketug Ketug Desa Jinangdalem, Buleleng itu menyatakan ikhlas dan tak mempesoalkan kematian orangtuanya lebih jauh.

Penolakan otopsi oleh keluarga Nengah Sara dibenarkan oleh Kapolsek Kota Singaraja Kompol I Gusti Ngurah Yudistira. Menurut Yudistira, pihak keluarga mengaku ikhlas menerima kenyataan  Nengah Sara meninggal di areal persawahan. Terlebih tidak ditemukan jejak kekerasan di tubuh korban maupun TKP.

Bacaan Lainnya

“Diwakili salah satu putra korban, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi atas jenazah korban dan tidak akan melakukan proses hukum apapun dari peristiwa itu,” kata Yudistira, seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa, Minggu (5/1/2020).

Hanya saja, katanya, pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada jejak kekerasan dalam peristiwa kematian mendiang Sarka. Menurut keterangan pihak keluarga, Nengah Sara tengah menjalani pengobatan akibat penyakit yang dideritanya.

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban memang sedang menjalani perawatan atas penyakitnya,” imbuh Yudistira.

Hasil pemeriksaan awal, baik olah TKP maupun medis, kuat dugaan korban meninggal akibat penyakit. “Di TKP tidak ditemukan jejak-jejak sebagai indikasi awal telah terjadi kekerasan,” katanya.

Bahkan hasil awal pemeriksaan medis menunjukkan adanya dugaan pembuluh darah atas pecah sehingga ada darah yang mengucur dari mulutnya.

“Memang ada luka pada bagian wajah, tapi bukan itu penyebab darah mengucur. Kuat dugaan darah itu keluar dari rongga mulut akibat pembuluh darahnya pecah,” ungkapnya.

Namun untuk memastikan, Yudistira mengaku tetap menunggu hasil visum sebelum menentukan kasus itu akan dilanjutkan atau dihentikan. “Kita akan tunggu hasil visum dulu,” tutupnya.

Sebagaimana diberitakan patrolipost.com sebelumnya, seorang petani bernama Nengah Sarka (55) ditemukan tewas dalam kondisi telungkup dengan ceceran darah di areal persawahan milik warga bernama Resi. Sementara topi caping yang dikenakan berada tidak jauh dari Sarka. Korban ditemukan Minggu (5/1) dinihari setelah sebelumnya pamit hendak ke sawah. (625)

Pos terkait