Kejahatan Skimming Marak karena Banyaknya ATM di Area Blank Spot

DENPASAR | patrolipost.com – Maraknya kejahatan skimming yang dilakukan warga negara asing (WNA) yang datang ke Bali dengan modus sebagai wisatawan disebabkan lemahnya pengawasan serta banyaknya ATM berada di wilayah blank spot. Oleh sebab itu, nasabah diminta agar waspada ketika melakukan transaksi di ATM.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Sutrisno Nugroho yang ditemui bersama Kepala Ombudsman RI, Umar Ibnu Alkhatab, Selasa (24/9/2019) di Kantor ORI Denpasar.

“Maraknya kasus skimming yang dilakukan oknum WNA di Bali karena adanya blank spot, dan seharusnya hal itu bisa terdeteksi sejak dini,” ujar Sutrisno.

Sedangkan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab menyampaikan pihak kepolisian perlu deteksi awal kejahatan yang masuk kategori ‘Cyber Crime’ itu. Kerap terjadinya kasus macam ini tentu menjadi perhatian semua pihak, apalagi dilakukan oleh WNA dengan modus wisatawan.

Lantas ia menjabarkan, blank spot yang dimaksud yaitu ATM yang jauh dari keramaian, lokasinya agak sepi sehingga perlu pengawasan yang lebih intens. Sementara terhadap pelakunya sendiri, yakni wisatawan yang berlibur ke Bali, pengawasan dan deteksi dini harus dilakukan pihak keamanan di pintu masuk kedatangan wisatawan seperti bandara dan pelabuhan.

“Pasalnya, kejahatan skimming ini didominasi oknum yang berpura-pura sebagai wisatawan, apalagi setiap gerakannya rata-rata mereka berkomplot. Jadi kita butuh petugas yang bisa mendeteksi itu,” imbuhnya.

Menurutnya yang penting bagaimana pencegahan awal agar tidak berulang kembali, kalau tindakan sudah dilakukan pihak kepolisian setelah ada kejadian. “Pencegahan itu kan jauh lebih penting,” tukasnya.

Sedangkan Sutrisno mengakui telah mengambil langkah cepat dengan memeriksa sistem keamanan pembayaran di bank-bank yang menggunakan ATM sebagai sarana transaksi. Bahkan awal ia telah memanggil sekaligus memeriksa beberapa bank untuk memastikan sistem pembayaran mereka aman digunakan terutama yang di ATM.

“Pengawasan dan pemeriksaan tetap kita lakukan secara rutin, ada atau tidak ada masalah. Tetap kita mbau masyarakat tetap waspada ketika di ATM, jangan sampai lengah, pastikan ATM tersebut aman,” ucap Sutrisno mengingatkan.

Apa yang disampaikan Sutrisno tidak lain agar masyarakat merasa aman, tidak ada yang dirugikan. Ia juga menambahkan bila masyarakat menemukan persoalan di lapangan terkait ATM silakan langsung laporkan ke BI.

“Ini kan terkait dengan kepercayaan masyarakat selaku nasabah,” imbuhnya.

Meskipun menurut Sutrisno kejahatan yang dilakukan oknum WNA tersebut tidak begitu canggih, tapi mengganggu kenyamanan dan keamanan nasabah, apalagi Bali sebagai daerah tujuan wisata mancanegara.

“Teknologi skimming yang digunakan tidak begitu canggih, tapi tetap harus diwaspadai. Buktinya cepat diungkap kepolisian,” tutupnya. (arw)

Pos terkait