Kabar Gembira! 4 Pasien Positif Covid-19 di Bali Dinyatakan Sembuh

Sekda Provinsi Bali sekaligus Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Dewa Made Indra, memberikan keterangan pers, Selasa (31/3/2020).

DENPASAR | patrolipost.com – Sebanyak 4 orang pasien positif Covid-19 di Bali dinyatakan sembuh, terdiri dari 3 orang WNI dan 1 orang WNA. Namun, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Bali bertambah sebanyak 9 orang, diantaranya 2 orang WNI.

Sekda sekaligus Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Dewa Made Indra menyampaikan kabar gembira terkait kasus Covid-19 di Bali. Sebanyak 4 orang pasien Covid-19 dari 19 pasien positif  dinyatakan sembuh.

Bacaan Lainnya

“Sebanyak 4 orang yang dinyatakan sembuh terdiri dari 3 orang WNI dan 1 orang WNA. Karena telah sembuh melalui uji tes 2 kali dan hasilnya negatif,” kata Dewa Made Indra, Selasa (31/3/2020).

Dewa Indra mengungkapkan 4 pasien yang dinyatakan sembuh memiliki kondisi kesehatan yang sehat dan telah melakukan tes berturut-turut dengan hasil negatif sehingga sudah diperbolehkan pulang.

“Mereka memiliki kondisi yang sehat dan tidak menunjukkan gejala-gejala lagi dan hasil tesnya berturut-turut negatif, sedangkan pasien sudah melaksanakan karantina yang cukup lama maka pasien sudah boleh pulang,” ungkapnya.

Sedangkan, Dewa Made Indra menerangkan hingga hari ini, Selasa (31/3/2020) jumlah kumulatif pasien dalam pengawasan (PDP) di Bali bertambah 9 orang sehingga total PDP menjadi sebanyak 155 orang.

“Artinya ada penambahan 9 orang yang terdiri dari 2 WNI,” terangnya.

Dewa Made Indra menuturkan dari 155 orang yang di uji sampel swabnya, sebanyak 116 orang hasilnya sudah keluar dan sebanyak 97 orang dinyatakan negatif.

Selanjutnya, Dewa Indra menjelaskan terkait status Provinsi Bali dalam penanggulangan Covid-19 naik status menjadi tanggap darurat dari sebelumnya siaga darurat lantaran sudah terjadinya potensi siaga darurat diantaranya adanya korban positif Covid-19 dan banyaknya jumlah PDP yang menyebar.

“Ini situasi berbeda, kalau di masa siaga darurat kita membangun kesiapsiagaan potenti terhadap bahaya, sedangkan sekarang kita sudah menghadapi situasi bahaya. Kita tidak dalam waspada lagi, tapi harus meningkatkan kesiapsiagaan ini lebih konkret untuk memperkecil ruang gerak, supaya tidak ada korban-korban selanjutnya,” pungkasnya. (Cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.