Jelang Melayani Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Sediakan 20 Kamar Tes Swab

KAMAR - Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menyiapkan sebanyak 20 kamar yang akan digunakan penumpang internasional atau wisatawan asing untuk melakukan pengambilan sample swab test Covid-19 berbasis PCR.

KUTA | patrolipost.com – Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia,  pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melakukan berbagai persiapan jelang recana akan dibukanya kembali penerbangan internasional di bandara setempat.

Apabila kondisi penyebaran Covid-19 di pulau ini terkendali, pemerintah akan membuka penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Juni atau Juli 2021 mendatang. Pihak pengelola bandara telah mempersiapkan berbagai hal menyambut kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali.

Bacaan Lainnya

Persiapan tersebut meliputi penyediaan alur kedatangan penumpang dan pemeriksaan kesehatan berupa kamar untuk melakukan swab test Covid-19 berbasis PCR di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai.

General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry Sikado kepada Bali Tribune beberapa waktu lalu mengatakan telah menyiapkan sebanyak 20 kamar yang akan digunakan penumpang internasional atau wisatawan asing untuk melakukan pengambilan sample swab test Covid-19 berbasis PCR.

Kata dia, mengikuti arahan pemerintah pusat bahwa pembukaan penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai harus mengikuti sejumlah tahapan simulasi terlebih dahulu. Pihaknya selaku pengelola bandara setempat pun melakukan sejumlah persiapan termasuk  vaksinasi terhadap seluruh petugas di bandara yang berjumlah 5 ribu orang.

Selain itu penyediaan pemindai suhu atau thermal scanner hingga lokasi fasilitas pemeriksaan kesehatan. “Selain vaksinasi Covid-19 untuk seluruh petugas di bandara ini, kami juga telah menyediakan sebanyak 20 kamar untuk tes PCR di area terminal kedatangan internasional. Kita harus siapin (lab PCR) karena regulasinya seperti itu. Setiap penumpang yang masuk dia harus di PCR dulu,” terangnya.

Selama masa menunggu hasil swab test PCR, penumpang dari rute internasional harus diisolasi baik di hotel yang sudah disiapkan dari Kementerian Kesehatan atau hotel yang dipilih oleh turis bersangkutan. “Cuma mereka harus menunggu hasilnya baru mereka bisa beraktivitas,” papar Herry.

Seperti disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bahwa sejumlah negara akan menjadi negara originasi dari Safe Travel Corridor atau Travel Corridor Arrangement. Negara-negara tersebut diantaranya adalah dari negara Eropa yaitu Belanda, Singapura, Tiongkok, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan. (811)

Pos terkait