Jelang Hari Raya Galungan, Pasokan Sembako di Buleleng Stabil

disperindag
Kepala Disdagperinkop UKM Dewa Made Sudiarta. (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan barang kebutuhan pokok tersedia di pasar Kabupaten Buleleng terpantau stabil. Ketersediaan pasokan dan stabilitas harga di sejumlah pasar terus dipantau oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagperinkop UKM) Kabupaten Bueleleng. Namun demikian sejumlah komiditas mengalami kenaikan seperti cabai.

Kepala Disdagperinkop UKM Dewa Made Sudiarta mengatakan, komoditas cabai beberapa hari lalu mengalami kenaikan. Kenaikan itu dipicu akibat menurunnya pasokan cabai termasuk meningkatnya permintaan  menjelang hari raya Galungan.

Bacaan Lainnya

“Sejak 3 hari sebelumnya masyarakat sudah ramai mencari bahan-bahan kebutuhan pokok untuk hari raya, sehingga permintaan meningkat. Selain itu hasil konfirmasi dengan Dinas Pertanian, masa musim tanam pohon cabai tidak pas karena berbagai kondisi yang menyebabkan pasokan berkurang dan menyebabkan kenaikan harga. Namun secara umum harganya masih terjangkau,” kata Dewa Made Sudiarta usai upacara peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Buleleng di Banyuasri, Senin (6/6/2022).

Sedangkan soal komoditas lain seperti telur dan minyak goreng, Kadis Sudiarta menyatakan, hasil pantauan tim di lapangan pasokannya sangat cukup, harga minyak goreng sudah dilepas di pasar dan tidak dipatok lagi seperti dulu.

“Untuk minyak goreng curah harga saat ini mendekati harga eceran tertinggi yaitu lima belas ribu rupiah, sudah ada penurunan yang siginifikan,” imbuhnya.

Namun secara umum Dewa Sudiarta memastikan  saat ini pasokan sembako di pasar aman dan berharap kepada masyarakat untuk tidak memborong belanja karena pemerintah menjamin ketersediaan sembako cukup. ”Pemerintah telah menyediakan stok sembako dalam keadaan cukup untuk  kebutuhan beberapa waktu mendatang,” tandasnya.

Sementara itu, terkait kemungkinan melonjaknya inflasi menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng mulai mengatur strategi untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan inflasi yang sering terjadi di saat Hari Raya Besar Umat Beragama. Biasanya, lonjakan harga bahan pokok dan harga kebutuhan sehari-hari akan meningkat menjelang Hari Raya sehingga dapat berimbas kepada naiknya inflasi.

Dalam Rapat Koordinasi TPID Kabupaten Buleleng Senin (6/6) dipimpin Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST didampingi Sekda Buleleng Drs Gede Suyasa MPd bersama seluruh anggota TPID Buleleng serta melibatkan  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.

Agus Suradnyana mengatakan, kenaikan harga menjelang hari raya merupakan fenomena yang setiap tahun terjadi. Dan Tim TPID diminta untuk melakukan antisipasi agar tidak berpengaruh besar terhadap laju inflasi.

“Yang paling kita utamakan bukan inflansinya melainkan pasokannya yang terjaga dengan baik. Jadi selama hari raya Galungan ini pasokan-pasokan yang sifatnya dikonsumsi oleh masyarakat itu bisa terjaga dengan baik,” ujar Agus Suradnyana.

Salah satunya dengan melakukan operasi pasar  untuk mencegah adanya oknum-oknum yang mengambil keuntungan dari hari raya ini. ”Besar harapan saya agar nanti masukan dari tim ini dan pihak Kepolisian juga lebih saksama, bersama-sama melaksanakan operasi pasar agar tidak ada persoalan penimbunan dan sebagainya untuk hari raya Galungan dan Kuningan,” tegasnya.

Masih kata Bupati Suradnyana, pada Bulan Mei 2022, inflasi di Buleleng pada angka 0,5 persen dan tergolong positif. Hal ini menandakan, distribusi di Buleleng masih terjaga dengan baik.

”Inflansi bulan Mei 2022 aktivitas masyarakat dan lain sebagainya, transaksi, kebutuhan pokok sejalan dengan kondisi masa pandemi sudah menurun. Mudah-mudahan ini bisa terjaga dengan baik sehingga tidak mempengaruhi perekonomian di masyarakat,” ucapnya.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, tekanan inflansi bulan lalu sekitar 0,71 persen tentu harus diwaspadai. Hal ini menurut Nugroho, pasokan sejumlah komoditas-komoditas harus dipastikan ketersediaannya.

“Yang sudah mulai naik seperti cabai merah, cabai rawit, dan telur ayam, itu harus waspadai kita yakinkan dengan apakah pasokannya ada ga di Buleleng ini. Harus segera dilakukan tindakan  jika pasokan di Buleleng mulai langka dan harga tentu melonjak tinggi,” tandasnya. (625)

Pos terkait