Jelang Galungan, Pengusaha Dodol Buah Asal Besan Kesulitan Bahan Baku

dodol 44444
Pengusaha dodol buah di Besan, Klungkung kesulitan mendapatkan bahan baku untuk dodol. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Menjelang Hari Raya Galungan, permintaan dodol buah di pasaran kian meningkat. Hanya saja produsen justru kesulitan mencari bahan baku, untuk memenuhi pesanan.

Ni Nengah Yuliati (40) merupakan satu-satunya produsen dodol buah di Klungkung. Ia setiap harinya sibuk produksi dodol buah di rumahnya di Desa Besan, Kecamatan Dawan. Ketika menjelang Galungan, ia tidak hanya sibuk memenuhi pesanan dari toko oleh-oleh, tapi juga pesanan dari perorangan.

“Jelang Hari Raya Galungan, saya sudah ada pesanan sekitar 800 dodol buah nangka dari perorangan. Sekarang lagi berusaha penuhi pesanan untuk Hari Raya Galungan,” ungkap Yuliati, Sabtu (29/7).

Menurutnya yang paling banyak dan laku dipesan yakni dodol buah nangka. Hanya saja Yuliani mengaku saat ini cukup kesulitan mencari buah nangka. Jikapun ada di pasaran, harganya cukup tinggi.

Kondisi itu membuatnya cukup sulit memenuhi pesanan para pelanggan.

“Kalau barangnya (dodol nangka) ada, pasti langsung habis. Sering saya jatah setiap pelanggan agar semuanya dapat. Produksi dodol itu tidak cukup satu hari. Dodol yang siap dikemas butuh waktu tujuh hari produksi,” ungkapnya.

Sehingga Yuliani terkadang tidak menerima order dari pelanggan, jika mendadak. Sehingga ia masih memiliki waktu untuk memenuhi pesanan pelanggan, terutama jelang Hari Raya Galungan.

“Kalau yang dadakan, tidak bisa saya penuhi pesanannya. Bukan menolak rezeki, memang sekarang sedang banyak pesanan, sementara cari buah nangka agak sulit. Bahkan bulan lalu sempat tidak ada,” jelas Yuliati.

Akibat sulitnya mencari bahan baku, Yuliati dan suaminya juga sempat membuat dodol salak dan pisang. Namun keduanya tidak selaris dodol nangka.

“Dodol nangka yang dominan dipesan. Harganya kalau sekarang Rp 700 per buah dodol nangka,” ungkapnya. (855)

Pos terkait