Jelang Bulan Ramadan Harga Telur di Bangli Naik

peternak ayam1
Peternak ayam petelur di Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Menjelang bulan Ramadan dibarengi dengan naiknya harga kebutuhan pokok, termasuk harga telur ayam. Naiknya harga telur secara bertahap sejak pekan kemarin.

Salah seorang peternak ayam petelur, I Nyoman Suparta mengatakan sudah menjadi hal yang lumrah jelang bulan Ramadan harga telur naik. Naiknya harga telur secara bertahap dan sudah berlangsung sejak sepekan. “Memang sudah lumrah jelang hari raya harga telur naik,” ungkapnya, Kamis (31/3/2022)

Bacaan Lainnya

Kata I Nyoman Suparta harga telur ayam di tingkat peternak untuk ukuran besar awalnya Rp 35 ribu per kray naik jadi Rp 40 ribu per kray. Telur ukuran tanggung awalnya Rp 33 ribu per kray naik jadi Rp 38 ribu per kray. Demikian juga untuk telur ukuran kecil sebelumnya Rp 29 ribu per kray naik jadi Rp 34 ribu per kray.

”Rata-rata naik Rp 5 ribu per kray untuk semua ukuran telur,” kata peternak asal Banjar/Desa Pengiangan, Kecamatan Susut ini.

Lanjut Nyoman Suparta dibadingkan dengan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kenaikan harga saat ini tidak seberapa, pasalnya jelang Nataru harga telur mencapai Rp 50 ribu per kray.

Di balik naiknya harga telur, kata Nyoman Suparta juga dibarengi dengan naiknya harga pakan. Dimana untuk pakan jenis jagung sebelumnya Rp 5.200 per kilogram naik menjadi Rp 5.600 per kilo gram. Begitu juga pakan jenis kosentrat  harga sebelumnya Rp 400 ribu per sak  naik menjadi Rp 410 ribu per sak.

“Sebagai peternak naiknya harga telur bisa mengcover harga pakan yang meningkat,” jelasnya seraya mengaku tidak tahu persis penyebab naiknya harga pakan.

Pihaknya mengaku memelihara sebanyak 15 ribu ekor ayam petelur, dari jumlah populasi tersebut bisa memproduksi telur sebanyak 400 kray atau 12 ribu butir telur per hari.

”Hasil produksi selain memenuhi pasar lokal juga dikirim ke daerah NTB,” ujarnya. (750)

Pos terkait