Jadi Daya Tarik, Ikan Penuhi Aliran Irigasi Subak Lagaan Bebalang Bangli

irigasi
Ikan berkerumun mencari makan dari sisa cuci kacang hijau di aliran irigasi Subak Lagaan, Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Jumat (29/4/2022). (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Ribuan ikan tersebar sepanjang aliran irigasi Subak Lagaan di Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli. Ikan yang pelihara Pecalang Banjar Adat Tegal ini adalah ikan jenis karper.

Sejak tahun 2020 lalu ikan tersebut ditebar di aliran igirasi. Yang awalnya ikan berukuran 7 centimer kini sudah berukuran besar.

Bacaan Lainnya

Ketua Pecalang Banjar Adat Tegal, Gusti Putu Sukar bersama Wakil Ketua Pecalang, I Wayan Karsana mengatakan yang mendasari para Pecalang untuk memelihara ikan di aliran irigasi, karena beberapa hal yakni untuk menjaga lingkungan. Dengan ditebar ikan diharapkan tidak ada yang membuang sampah sembarangan.

“Ini bisa menjadi daya tarik juga bagi masyarakat. Kami juga mendapat dukungan dari Adat, pekaseh maupun pemerintah,” ungkapnya, Jumat (29/4/2022).

Lanjutnya, benih ikan yang ditebar sebanyak 50 ribu ekor. Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli memberikan benih ikan melalui program restocking.  Ikan ditebar sepanjang aliran irigasi Subak Lagaan yang panjangnya sekitar 2 kilometer. Dari 50 ribu benih ikan yang ditebar tidak semua bisa berkembang. Hal tersebut karena banyak benih yang terbawa air akibat air irigasi meluap. Belum lagi ikan tersebut dimakan predator lain.

“Ini salah satu kendala yang dialami ketika hujan. Air meluap maka ikan ikut terbawa,” jelasnya.

Disebutkan, selama memelihara tidak ada yang memberikan makan khusus ikan. Ikan-ikan tersebut makan dari sisa pembuatan toge (kecambah). Di aliran irigasi banyak warga yang membuat toge. Sehingga banyak biji kacang hijau yang bertebaran di air. “Kami tidak memberi tambahan pakan,” kata Wayan Karsana.

Diakui, sudah sempat dilakukan panen ikan tahun lalu. Sedikitnya 230 kilogram ikan telah dipanen. Hasil penjualan dimanfaatkan untuk membeli benih baru dan mendukung operasional Pecalang.

Ditambahkan pula, untuk menghindari pencurian ikan, baik dengan cara dipancing maupun disetrum, Pecalang Banjar Adat Tegal mengeluarkan aturan. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi denda. “Sejauh ini belum ada kejadian. Sebelum itu kami sudah peringatkan. Selain itu warga juga saling mengingatkan terlebih ada orang luar yang mau mengambil ikan tersebut,” sambungnya.

Sementara itu salah seorang warga, Gusti Ngurah Dwita Arta cukup terhibur dengan keberadaan ikan di aliran irigasi. Ketika dirinya mencuci kacang hijau untuk toge bakal dikeliling puluhan ekor ikan. “Sudah terbiasa dengan keberadaan ikan. Bisa jadi hiburan juga, saat kerja,” ujarnya, sembari mencuci kacang hijau. (750)

Pos terkait