Istri Sakit, Kakek di Desa Sulahan Bangli Malah Gantung Diri

olah tkp1
Petugas dari Polsek Susut lakukan olah TKP  kasus bunuh diri di Banjar Gunung Bau, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Masyarakat Banjar Bau, Desa Sulahan Kecamatan Susut Bangli dikejutkan dengan kejadian bunuh diri yang dilakukan I Ketut Madri (93). Korban gantung diri di bangunan dapur miliknya, Sabtu (17/12/2022) sekira pukul 05.00 Wita. Kuat dugaan korban bunuh diri karena alami depresi sebab istrinya menderita sakit sejak lama.

Informasi yang berhasil dihimpun, pada Sabtu (17/12/2022)  sekira pukul 05.00 Wita saksi I Nengah Sunadra (70) mendengar istri korban memanggil-manggil korban. Selanjutnya saksi Nengah Sunadra turut membantu mencari korban.

Bacaan Lainnya

Saat pencarian dilakukan di bangunan dapur, saksi menemukan korban  sudah dalam keadaan tergantung di plafon atas pintu dapur dengan menggunakan seutas tali senar warna biru.  Saksi I Nengah Sunadra  kemudian  memanggil I Nyoman Letus (64) dan selanjutnya memanggil keluarga dan tetangga terdekat.

Saksi  I Nengah Sunadra menurunkan korban dengan maksud untuk memberi pertolongan dengan memotong tali menggunakan sabit, namun korban sudah tidak bernafas.  Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke Polsek Susut.

Kanit Reskrim Polsek Susut Ipda Putu Asmara Putra SH saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian bunuh diri di Banjar Gunung Bau, Desa Sulahan tersebut.

”Mendapat laporan, petugas bersama tim medis langsung turun ke lokasi untuk lakukan penyelidikan,” ujarnya.

Kata Ipda Putu Asmara dari hasil  pemeriksaan medis oleh Dokter Puskesmas Susut II dr I Nengah Sujana kuat dugaan korban murni tewas karena gantung diri. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan  adanya tanda- tanda kekerasan pada tubuh korban. Selain itu ditemukan lebam mayat dari pinggang ke bawah dan terdapat jeratan tali di leher serta ditemukan keluar air mani dari kemaluan korban.

“Korban gantung diri di plafon atas pintu dapur gunakan tali senar warna biru,” kata Ipda Putu Asmara.

Sementara untuk motif kata Ipda Putu Asmara, dari keterangan pihak kelurga  kuat dugaan korban  bunuh diri karena beban pikiran melihat kondisi istrinya yang  sudah sejak lama tidak bisa bangun karena menderita penyakit ambayen.

”Pihak keluarga  sudah ikhlas atas kematian korban dan menganggap sebagai sebuah musibah,” ujar Ipda Putu Asmara Putra. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.