IsDB Bantu Infrastruktur 6 Rumah Sakit di Indonesia 293 Juta Dolar AS

rs ngoerah
Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati serta perwakilan Islamic Development Bank (IsDB) Presiden Muhammad Sulaiman Al Jasser saat peletakan batu pertama gedung pelayanan kesehatan ibu dan anak secara simbolis di RSUP Prof Ngoerah Denpasar. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Islamic Development Bank (IsDB) mendukung dana pembangunan infrastruktur kesehatan Indonesia dengan anggaran mencapai 293 dolar AS untuk 6 rumah sakit di Indonesia. Salah satunya RSUP Prof IGNG Ngoerah di Denpasar berupa pembangunan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Hal itu disampaikan Kemenkes RI Budi Gunadi Sadikin saat ground breaking pembangunan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak di RSUP Prof Ngoerah bersama Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati, Kamis (17/11/2022) lalu.

Bacaan Lainnya

“Proyek pelayanan kesehatan ibu dan anak di 6 rumah sakit pelayanan rerpadu vertikal di 5 provinsi, yakni Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Persahabatan Provinsi DKI Jakarta, Rumah Sakit Dr Hasan Sadikin di Bandung Jawa Barat, RSUP Dr Sardjito di Provinsi DI Yogyakarta, RSUP Prof IGNG Ngoerah di Denpasar, dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar Sulawesi Selatan,” ujar Menkes Budi.

Hadir pada saat peletakan batu pertama Gedung KIA di RSUP Prof Ngoerah Denpasar itu perwakilan Islamic Development Bank (IsDB) Presiden Muhammad Sulaiman Al Jasser serta Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan Direksi RSUP Prof Ngoerah.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pembangunan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 untuk menurunkan rasio kematian ibu (AKI) menjadi kurang dari 70 per 100 ribu kelahiran, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir dan balita, mengurangi angka kematian neonatal menjadi setidaknya kurang dari 12 per seribu kelahiran, serta menurunkan angka kematian balita hingga serendah 25 per seribu kelahiran.

Selain pembangunan gedung dan penyediaan peralatan, ruang lingkup proyek ini juga mencakup upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan kompetensi SDM rumah sakit, peningkatan kapasitas tanggap darurat rumah sakit, peningkatan teknologi informasi rumah sakit, dan kerjasama penelitian klinis.

Pembiayaan proyek ini mendapatkan dukungan pendanaan dari IsDB sebesar 89,3 persen dan pendanaan pemerintah Republik Indonesia sebesar 10,7 persen. Melalui proyek ini, diharapkan rumah sakit pelayanan terpadu vertikal penerima dana IsDB dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, membantu mendukung jaringan rujukan ibu dan anak, serta berkontribusi dalam peningkatan status kesehatan ibu dan anak, mengurangi kematian akibat kanker anak, dan meningkatkan kesehatan pernapasan. Dimana sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh perdarahan hebat dan hipertensi. Kondisi ini sebenarnya dapat dicegah pada semua ibu melalui perawatan medis yang tepat.

”Sangat penting dilakukan peningkatan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan ibu dan anak. Saya sangat berterima kasih kepada IsDB yang telah memberikan dukungan anggaran sebesar 293 juta dolar AS untuk memperluas enam rumah sakit nasional untuk fasilitas kesehatan bu dan anak,” terang Menkes Budi.

Pihaknya menjelaskan Kementerian Kesehatan RI melakukan berbagai upaya percepatan pencapaian target kesehatan melalui program transformasi kesehatan. Transformasi kesehatan terdiri dari 6 pilar yaitu transformasi pelayanan primer, transformasi pelayanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

Pada pilar transformasi layanan rujukan, peningkatan akses dan kualitas layanan rumah sakit dilakukan melalui pengembangan jaringan rumah sakit rujukan, transformasi layanan rumah sakit vertikal, kerjasama dengan institusi global, dan implementasi Academic Health System.

Rumah sakit jaringan rujukan dikembangkan untuk melayani 9 jenis penyakit prioritas dengan angka kesakitan dan kematian tertinggi secara nasional, antara lain penyakit jantung, kanker, diabetes melitus, penyakit ginjal, penyakit hati, stroke, TBC, penyakit menular, serta kesehatan ibu dan anak.

Selanjutnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan proyek ini merupakan salah satu dari sekian banyak proyek dan program yang telah dikembangkan Indonesia dan IsDB selama periode kemitraan dan kerja sama yang telah berlangsung lama. Sebagai anggota pendiri IsDB, Indonesia mendapat manfaat dari dukungan IsDB terhadap pembangunan ekonomi di negara ini, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan serta investasi infrastruktur.

”Peletakan batu pertama gedung layanan ibu dan anak di enam rumah sakit vertikal menunjukkan tonggak penting lainnya dari kolaborasi erat ini yang mencerminkan komitmen sebagaimana disepakati dalam Strategi Kemitraan Negara Multiyear IsDB yang diperbarui,” jelas Menkeu Sri Mulyani.

Pihaknya menambahkan pembangunan ini juga akan menguatkan Bali sebagai tujuan utama wisata khususnya yang menunjang pelaksanaan tingkat dunia di Bali. Selain itu, ini akan memperkuat program Medical Tourism di Bali.

Perwakilan dari Grup Islamic Development Bank Presiden Muhammad Al Jasser menyampaikan IsDB merasa terhormat menjadi mitra kuat Indonesia dalam pelaksanaan agenda transformasi kesehatan yang menginspirasi ini. Sebuah negara dengan hampir 280 juta penduduk, hampir 85 persen di bawah skema asuransi kesehatan masyarakat, ini adalah salah satu sistem kesehatan terbesar di dunia.

”Dan hari ini menandai tanggal bersejarah yang menunjukkan dukungan abadi kami. Ini akan berlanjut dengan Proyek Rumah Sakit Onkologi yang akan datang. IsDB percaya ini hanyalah awal dari era baru di mana Indonesia bergandengan tangan dengan IsDB untuk menghadirkan solusi berkelanjutan bagi kebutuhan paling mendesak dari rakyat Indonesia,” tuturnya.

Selain itu, proyek penguatan rumah sakit rujukan nasional dan unit teknis vertikal merupakan proyek multiyears yang akan dimulai pada tahun 2021 dan akan berakhir pada tahun 2026. (030)

Pos terkait