Isak Tangis Sambut Jenazah Cpn Kadek Udi yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Saat jenazah Kapten Cpn Kadek Udi Suardiasa di rumah duka di Dusun Mawar, Desa Tukad Sumaga, Kecamatan Gerokgak, Minggu (7/6) sekitar pukul 17.45 Wita.

SINGARAJA | patrolipost.com – Duka mendalam menyelimuti rumah Kapten Cpn Kadek Udi Suardiasa yang mengalami kecelakaan saat latihan terbang menggunakan Helikopter TNI jenis MI-17 di Kawasan Industri Kendal, Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Sabtu (6/6/2020). Tak hanya orang tua, karib kerabat mendiang juga terlihat sedih atas kepergian secara mendadak putra kelahiran Dusun Mawar, Desa Tukad Sumaga, Gerokgak.

Pantauan di rumah korban Minggu (7/6/2020), sesaat sebelum jenazah tiba, ayah dari Kapten Kadek Udi, I Ketut Gitara, terlihat tabah. Beberapa kali terlihat cukup tegar menerima tamu termasuk Dandim Buleleng 1609/Buleleng Letkol Inf Muhmmad Windra Listrianto yang datang di rumah duka sejak pagi. Namun tak demikian dengan kondisi sang Ibu, Ni Kadek Arini, terlihat sangat shock dan terus menangis meratapi kepergian anak keduanya itu.

Bacaan Lainnya

Saat mobil ambulans tiba di rumah duka sekitar pukul 17.45 Wita, tangis pun pecah. Kadek Arini tak kuasa menahan tangis bahkan hingga jatuh pingsan. Begitu juga Ketut Gitara, sempat tak sadarkan diri beberapa lama sesudah jenazah anaknya dikeluarkan dari mobil ambulans.

“Kami sangat terpukul dan kehilangan. Tidak menyangka anak saya (Kadek, red) secepat itu pergi. Bahkan oleh kecintaan pada dunia militer yang dijalaninya,” kata Gitara sebelum jenazah putranya tiba.

Dia bertutur, anak keduanya tersebut memasuki dunia militer dengan kebanggaan. Pasalnya, dia dari kalangan keluarga tidak mampu namun bisa tembus akademi militer (Akmil) tanpa embel-embel apapun. Gitara yang profesinya hanya tukang jahit, sangat bersyukur kedua putranya bisa berkarir di dunia militer.

”Putra saya yang pertama anggota TNI juga dan dinas di Tabanan,” imbuhnya sembari menyebut awalnya tak punya pekerjaan tetap alias bekerja serabutan dan kemudian pindah ke Denpasar.

“Saya berterima kasih kepada SBY (Presiden RI sebelumnya, red)  punya program bagus sehingga anak saya bisa tembus di Akmil. Hampir semua angkatan anak saya (Kapten Kadek, red) orangtuanya berasal dari kalangan kurang mampu,” ucapnya bangga.

Hanya saja terlihat air matanya menggenang ketika menceritakan perjalanan karir anaknya sebelum menjadi pilot penerbang di angkatan darat (AD). ”Anak saya memang bercita-cita pilot makanya saat ada seleksi calon pilot dia ikut dengan prestasi lima besar saat di Magelang,” ujarnya.

Gitara mengaku ia sangat shock atas kabar kecelakaan yang dialami Kapten Kadek, anaknya. Begitu juga istrinya, sangat terpukul dengan kabar yang diterimanya.

”Saya diberi kabar kecelakaan oleh besan saya di Semarang,” ucapnya.

Sementara itu, Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf Muhammad Windra Listrianto mengatakan, setelah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, rencananya akan dilakukan prosesi ngaben pada Rabu (10/6/2020). Tentu rentang waktu beberapa hari sebelum hari H pengabenan akan dilakukan persiapan oleh keluarga.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga almarhum terkait proses yang akan dilakukan terkait kedatangan jenazah almrahum Kapten Cpn Kadek Udi Suardiasa dan rencananya akan dilakukan upacar ngaben pada Rabu depan,” terang Dandim.

Untuk diketahui, saat helicopter milik TNI AD mengalami kecelakaan pada Sabtu (6/6) di kawasan Industri Kendal, Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, ada 9 penumpang yang berada di helikopter tersebut. Dari 9 orang itu, 4 orang diantaranya tewas dan 5 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Korban meninggal dunia yakni, Kapten Cpn Kadek Udi Sudiarsa, Kapten Cpn Fredi, Kapten Cpn Y Hendro, Lettu Cpn Wisnu. Sedangkan korban selamat yakni Lettu Cpn Vira Yudha, Praka Nanang, Praka Rofiq, Praka Supriyanto dan Praka Andi K. (625)

Pos terkait