Ini Fakta Penggerebekkan 200 Kg Sabu di Gudang Sembako Tanggerang

Petugas BNN menimbang bungkusan sabu yang ditemukan di dalam karung gudang sembako. (net)

TANGGERANG | patrolipost.com – Sedikitnya 200 kg sabu berhasil diamankan Badan Narkotika Nasional (BNN) di sebuah gudang sembako di Jalan Prabu Siliwangi, Kecamatan Cibodas, Kota Tanggerang, Selasa (28/7/2020) sekitar pukul 16.00 WIB. Enam orang yang berada di lokasi turut diamankan dan masih didalami perannya masing-masing.

Sejumlah fakta menarik diungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari yang memimpin penggerebekan tersebut. Menurutnya, ratusan kilogram narkoba jenis sabu yang digerebek di sebuah truk akan disimpan di gudang beras (sembako). Penyimpanan tersebut, dilakukan untuk mengelabui penegak hukum agar ketika didistribusikan tidak dicurigai sebagai narkoba.

Bacaan Lainnya

“Disimpan di tempat ini seolah-olah ini adalah gudang beras, dan dari sini rencananya akan disebarkan atau didistribusikan ke masing-masing pemesan,” kata Arman.

Dia mengatakan, dalam gudang memang terdapat beras yang diduga sebagai kamuflase agar masyarakat tidak curiga dengan aktivitas bongkar muat di sana. “Ada beras untuk dijual-belikan dan itu hanya sebagai kamuflase untuk mengelabui warga,” tutur dia.

Gudang beras yang terletak di RT 05 RW 13 Jalan Prabu Siliwangi, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang tersebut juga dimanfaatkan untuk menyimpan logistik seperti jagung. Arman mengatakan, modus tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sehingga bisa lolos dari banyak penjagaan petugas penegak hukum.

“Mereka memanfaatkan ini (situasi pandemi) dengan perkiraan jika kendaraan membawa sembako itu akan tidak terlalu ketat diawasi petugas,” tutur Arman.

Modus serupa, lanjut Arman, pernah ditemukan di Cikarang, Bekasi dengan modus yang sama yakni membawa logistik di masa pandemi Covid-19. Dia juga menjelaskan, narkoba yang ditemukan di truk besar di Kota Tangerang itu merupakan jaringan lokal.

“Jaringan lokal Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Lampung,” kata dia.

Namun, untuk memastikan jaringan tersebut tidak terlibat jaringan internasional, dia akan kembali memeriksa enam tersangka yang saat ini sudah diamankan dan berkoordinasi dengan petugas pemberantasan narkoba di luar negeri.

“Kami akan segera berkoordinasi melalui agen-agen dan petugas-petugas narkotika yang sejenis di negara tetangga terutama di Asean,” tutur dia.
Dalam penggerebekan tersebut pihak BNN mengamankan enam orang. Menurut Arman, pihaknya masih menyelidiki peran mereka masing-masing.

“Nanti kami pilah apa kedudukan masing-masing, apa perannya dan apa tanggung jawabnya,” kata dia. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.