Indeks Konsumsi Ikan Masyarakat Bangli Masih Tergolong Rendah

gemarikan
Kegiatan Gemarikan yang dipusatkan SMPN 2 Bangli. (ist) 

BANGLI | patrolipost.com – Indeks konsumsi ikan di Bangli masih tergolong rendah, padahal Kabupaten Bangli memiliki potensi ikan yang melimpah. Oleh karena itu Pemkab Bangli terus menggencarkan gerakan masyarakat makan ikan (Gemarikan). Gemarikan kembali digelar oleh Pemkab Bangli pada Selasa (30/5/2023). Kegiatan yang dipusatkan di SMPN 2 Bangli dihadiri Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma mengatakan Gemarikan dilaksanakan dengan tujuan sebagai edukasi, betapa penting mengonsumsi ikan. Ikan mengandung protein Omega 3, banyak mengandung vitamin, mineral.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, mengacu data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ternyata  indeks konsumsi ikan masyarakat Bangli masih tergolong rendah yakni diangka 31,3 persen. Angka tersebut masih di bawah provinsi yakni 45 persen dan nasional 54 persen.

“Ini perlu kita kejar, karena potensi ikan di Bangli juga ada. Komoditas ikan tidak terlalu mahal dibandingkan dengan daging. Pemahaman masyarakat yang perlu kita tingkatkan bahwa mengonsumsi ikan ini banyak manfaatnya,” jelas kadis asal Desa /Kecamatan Tembuku ini.

Kata Wayan Sarma, pemerintah daerah secara berkelanjutan melakukan edukasi kepada masyarakat. Memang untuk puncak Gemarikan dilaksanakan setahun sekali.

“Untuk puncak dilaksanakan sekali dalam setahun, tapi edukasi terus dilakukan. Edukasi di lingkungan masyarakat umum maupun sekolah-sekolah. Harapan konsumsi ikan di Bangli dapat meningkat,” ujarnya. Untuk Gemarikan kali ini diikuti 1.000 orang yang terdiri dari siswa SMP dan juga anak-anak yang mengalami stunting dan berasal dari beberapa desa.

Di sisi lain Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta memandang, Gemarikan perlu terus ditingkatkan, mengingat ikan merupakan bahan pangan yang murah, mudah didapat merupakan sumber makanan bergizi tinggi karena mengandung Omega 3 yang sangat berguna untuk kecerdasan otak. Selain itu ikan mengandung protein, vitamin, mineral serta memiliki kandungan kolesterol yang rendah.

Pentingnya makan ikan untuk peningkatan gizi masyarakat terutama pada anak-anak untuk mencegah stunting, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel otak, kesehatan mental maupun fisik.

“Gemarikan dapat dimulai dari keluarga dimana anak–anak sekarang lebih suka makan makanan cepat saji berbahan dasar non ikan yang banyak tersedia di pasaran. Maka itu ikan agar diolah dengan kreatif sehingga menjadi olahan yang menggugah selera,” kata Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.

Dengan meningkatnya konsumsi ikan dimasyarakat  saat ini berimbas pada peningkatan kebutuhan ikan segar maupun produk olahan yang berbahan ikan. Hal ini sudah barang tentu akan berdampak secara tidak langsung bagi usaha dan kesejahteraan petani/kelompok pembudidaya ikan.

Sebut Sang Nyoman Sedana Arta, peluang ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pelaku usaha perikanan maupun pengolah hasil perikanan untuk meningkatkan produknya.

“Diharapkan kepada petani/kelompok pembudidaya ikan dan pelaku usaha perikanan untuk semakin mengintensifkan usaha yang digeluti agar bisa bersaing di era global,” jelasnya. (750)

Pos terkait