Hujan Deras, 20 Rumah di Buleleng Terendam

banjir buleleng
Sejumlah rumah warga terendam banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Buleleng. (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Hujan lebat yang terjadi Selasa (11/1) sore hingga malam mengakibatkan sebagian wilayah Kabupaten Buleleng terendam banjir. Wilayah paling parah berada di Kecamatan Gerokgak menimpa sejumlah desa.

Salah satu yang paling parah di Banjar Dinas Banyuwedang, Desa Pejarakan. Banjir tersebut selain menyebabkan jalan raya tergenang juga membuat tembok penyengker salah satu sekolah TK Nurul Islam yang ada di Desa Pejarakan ambruk.

Bacaan Lainnya

Perbekel Desa Pejarakan, Made Astawa mengatakan, banjir terjadi  Selasa (11/1) sekitar pukul 15.00 Wita dan merendam sebanyak 20 rumah warga. Menurut Astawa, banjir ini terjadi karena saluran pembuangan air yang ada di desa tersebut tidak mampu menahan derasnya air. Akibatnya, air meluap ke jalan dan masuk ke rumah-rumah warga.

Sementara tembok penyengker sepanjang 30 meter milik TK Nurul Islam juga ambruk setelah diterjang  banjir. Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 10 juta.

“Tinggi air sekitar 20 Centimeter merendam jalan dan beberapa rumah warga. Rumah warga yang terendam banjir itu, tidak ada yang rusak dan sudah surut sekitar pukul 18.30 Wita,” ucap Astawa.

Menurut Astawa, banjir di Desa Pejarakan terjadi hampir setiap tahun. Penyebabnya saluran drainase yang ada di pinggir jalan utama tidak mampu menampung derasnya aliran air.

Dari desa telah menyampaikan usulan  perbaikan kepada Balai Wilayah Sungai Bali-Penida menyusul perbaikan yang sudah dilakukan sebelumnya tahun 2019 lalu.

“Yang diperbaiki baru sampai di sebelah Selatan kantor desa (perbaikan saluran drainase dengan diperlebar). Jadi di bagian Utara belum diperbaiki. Kami berharap, seluruh drainase bisa diperbaiki, agar tidak lagi menjadi langganan banjir setiap tahun,” harap Astawa.

Sementara Camat Gerokgak, Made Juartawan mengatakan, banjir yang terjadi ini diakibatkan karena hujan deras. Bukan hanya di Desa Pejarakan, banjir juga terjadi di wilayah Desa Sanggalangit, Patas dan Sumberklampok. Ketinggian air rata-rata mencapai 30 centimeter hingga 50 centimeter.

“Sampai saat ini kami masih belum menerima laporan (total kerugian akibat banjir). Sekarang ini masih didata masing-masing Perbekel di desa, jadi kami masih menunggu hasil pendataan yang dilakukan Perbekel,” pungkas Juartawan.

Selain banjir, hujan deras yang mengguyur wilayah Buleleng juga menyebabkan pohon tumbang. Seperti terjadi di Desa Uma Anyar, Kecamatan Seririt, Buleleng. Pohon jenis aanten dengan diameter 50 Centimeter dan ketinggian 11 meter tumbang. Sempat terjadi kemacetan arus lalulintas di jalur Desa Uma Anyar sebelum dibersihkan oleh aparat setempat bersama  BPBD Buleleng. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.