Heboh! Peserta UTBK-SBMPTN Tak Dapat Kursi

Calon peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) banyak yang tak mendapat kursi untuk ujian. Suasana pelaksanaan UTBK 2020. (dok/ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Calon peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) kebingungan. Pasalnya, banyak yang tak dapat kursi untuk ujian di lokasi UTBK terdekat.

Firah Arianti misalnya. Dia mengaku sempat tak mendapat kursi setelah melakukan permanen data. Ia harus menunggu seharian hingga akhirnya mendapat kursi di pusat UTBK pilihannya.

”Milihnya lokasi di IPB (Institut Pertanian Bogor, red) karena dekat rumah. Cuman sempat gagal terus,” ungkapnya dilansir Senin (29/3).

Hal ini tentu membuatnya cemas. Sebab, ia tak bisa melanjutkan ke step selanjutnya untuk pembayaran dan mendapat nomor peserta. ”Padahal kan kalau yang sebelumnya ikut SNMPTN memang baru bisa daftar. Tapi sudah mepet penutupan juga,” ungkapnya.

Beruntungnya, setelah menunggu lama ia akhirnya mendapat kursi UTBK di IPB. Ia tak perlu berangkat ke pusat UTBK yang menjadi tujuan kuliahnya, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sayangnya, keberuntungan itu tak dirasakan Eriska Siva Yuandiradari. Sudah dua hari ia gagal mendapat jatah kursi ujian di pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) dan IPB.

”Aku udah nyoba kayanya ratusan kali. Kehabisan kursi terus tulisannya,” katanya.

Eriskan akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungan di lokasi lain. Ia memasukkan Bandung sebagai lokasi UTBK. Hingga akhirnya, ia bisa mendapat kepastian lokasi ujian di Universitas Padjadjaran (Unpad) Sumedang. Padahal, sejatinya ia memilih program studi (prodi) di salah satu PTN di Jakarta. ”Ia justru harus ikut tes di Sumedang. Tadinya milih IPB atau UI karena dekat rumah,” paparnya.

Diakuinya, ada kekhawatiran tersendiri bila harus ikut ujian di luar kota mengingat masih masa pandemi Covid-19. Namun, tak ada pilihan lainnya.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) M Nasih mengatakan, ini terjadi karena adanya perubahan spec komputer yang digunakan untuk UTBK. Diakuinya, di sejumlah sekolah dan mitra banyak yang spec komputernya kurang sesuai. Bahkan di UI dan UNJ pun ada yang belum memenuhi. Kondisi ini membuat kapasitas UI, UNJ, UPNVJakarta, IPB, dan juga UNSOED menurun dibanding tahun lalu.

”Tahun ini kita naikkan, akibatnya banyak PC yang tahun lalu bisa digunakan tapi tahun ini tidak dipakai,” ujarnya.

Ia mengatakan, tim akan mengembalikan spec komputer seperti tahun lalu. Dengan begitu, kapasitas akan kembali seperti tahun lalu.

”Satu dua hari ini insyaAllah ketemu solusinya. Kita berupaya maksimal,” tutur Rektor Universitas Airlangga (Unair) tersebut.

Namun, lanjut dia, bagi yang memang tetap nyaman ikut UTBK di Bandung, Jogjakarta, ataupun Surabaya dipersilahkan. Karena seat masih tersedia sangat banyak.

Mengenai protokol kesehatan (prokes) yang harus diterapkan bagi calon peserta, Nasih menyampaikan, bahwa itu tergantung ketentuan satgas penanganan Covid19 setempat. Bukan bergantung di dalam kota ataupun luar kota. ”Bila satgas mengatur peserta wajib test swab antigen, maka baik peserta luar kota maupun dalam kota ya harus mengikuti,” pungkasnya. (305/jpc)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

1 Komentar