Hari Ketiga Pencarian Korban Hanyut di Tukad Buleleng, Hasilnya Nihil

pencarian
Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian dengan memperluas area pencarian di perairan laut Bali utara maupun area sungai tempat keduanya hanyut. (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Upaya Tim SAR Gabungan untuk menemukan keberadaan Ni Luh Wardani (48) bersama anaknya Kadek Restini (9), warga Kelurahan Banyuning Kecamatan Buleleng yang terbawa arus sungai Tukad Buleleng saat hujan lebat Sabtu (15/1) lalu, belum membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian dengan memperluas area pencarian.

Koordinator Pos Basarnas Buleleng, Dudi Librana Marjaya di sela pencarian mengatakan, tim operasi SAR pada hari ketiga dilakukan dalam dua shift yang dimulai dari pukul 06.00 Wita. Titik pencarian juga dilakukan dengan menggunakan dua arah yakni daerah perairan Barat dan Timur. Bahkan ada satu Tim dari Angkat Laut (AL) Pos Celukan Bawang bergerak menyisir wilayah perairan Seririt.

Bacaan Lainnya

“Masing-masing pencarian diperlebar menjadi 2 km dari sebelumnya, namun tim shift pertama gagal menemukan dua korban hanyut dari Tukad Buleleng. Tim SAR Gabungan yang bergerak selain dari unsur pemerintah, sejumlah tim SAR unsur relawan juga ikut terlibat dalam pencarian ini,” jelas Dudi Librana, Senin (17/1/2022).

Sementara pencarian untuk shift dua menerjunkan unsur Basarnas dan tim lainnya memperlebar area pencarian hingga 30 mil dari titik lokasi. Termasuk kembali melakukan penyisiran di sungai tempat kedua korban pertama mengalami musibah hanyut akibat terseret arus air deras akibat hujan lebat.“Kebetulan juga cuaca sedikit bersahabat dengan kecepatan angin antara 5 sampai 10 knot dan dilakukan penyelaman dikedalaman 2 meter namun hasil masih tetap nihil,”sambung Dudi Librana.

Dijelaskan Dudi Librana, Tim SAR masih akan terus melakukan pencarian hingga 7 hari ke depan yang merupakan batas pencarian sesuai undang-undang. ”Dengan mengerahkan sebanyak 68 personel gabungan kami masih terus melakukan pencarian. Estimasi jika mengacu kondisi biasa jika korban tenggelam sudah akan mengambang ke permukaan,” tandasnya.

Sebelumnya, hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan meningkatnya arus air di Tukad Buleleng yang mengakibatkan seorang ibu bersama anaknya hanyut terbawa arus saat menyeberang di wilayah Kalibaru, Kelurahan Banjar Jawa Kecamatan Buleleng. Ni Luh Wardani  bersama anaknya Kadek Restini, hanyut terbawa arus saat keduanya akan kembali ke rumah usai berkeliling mengambil sampah warga di sekitaran Kalibaru.

Sebelum menyeberang, kondisi sungai normal sehingga Ibu dan anak tersebut turun dan menyeberang. Namun setelah sampai di tengah sungai tiba-tiba air bah menghantam keduanya hingga hanyut terseret dan belum ditemukan sampai 3 hari pasca korban hanyut. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.