Gubernur Koster Canangkan Bali sebagai Provinsi Bebas Emisi

motor listrik
Gubernur Bali Wayan Koster dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif saat parade Sepeda Motor Konvensi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Listrik, di Nusa Dua. (ist)

NUSA DUA | patrolipost.com – Bali akan dijadikan provinsi bebas emisi. Gubernut Bali Wayan Koster menyampaikan, program transisi energi bersih dalam rangkaian G20 merupakan implementasi yang diterapkan di Bali, dan pada 2023 akan diintensifkan dengan memberlakukan kebijakan zonasi.

Kebijakan pengunaan energi bersih di Bali  diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Sedangkan kebijakan penggunaan bermotor listrik diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Bacaan Lainnya

“Penggunaan kendaraan listrik agar digunakan oleh anak-anak muda, seperti SMA dan mahasiswa, karena biayanya lebih murah dari pada sepeda motor berbahan bakar minyak, tidak perlu perawatan, tidak pakai oli, dan tidak mengeluarkan asap,” kata Gubernur Wayan Koster, Sabtu (3/9/2022).

Konvensi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai akan di prioritaskan di daerah pariwisata seperti Nusa Penida, Ubud, Sanur hingga Kuta.

Program Gubernur Koster untuk menjadikan Bali sebagai Provinsi bebas emisi mendapatkam apresiasi dan dukungan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arifin Tasrif. Menteri ESDM menyebut kendaraan roda dua hasil konvensi dari mesin berbahan bakar minyak menjadi mesin yang menggunakan penggerak baterai listrik, memiliki manfaat untuk mengurangi emisi CO2 dan menghemat BBM. Emisi CO2 kata Menteri ESDM, sangat berdampak merusak lingkungan dan juga kesehatan.

“Jadi kalau hitung 1 liter BBM per sepeda motor perhari di Indonesia ini, kita membakar 800 ribu barel minyak, kalau harga minyak sekarang 100 dollar, maka setiap hari Kita sudah bakar 80 juta dollar atau Rp 1,2 triliun uangnya dijadikan asap,” kata Arifin Tasrif.

Ia menambahkan, penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai akan menumbuhkan industri baru di Indonesia serta mampu menyerap tenaga kerja baru. Indonesia mempunyai target emisi 0 di 2060 dan sektor yang berkontribusi besar adalah sektor transportasi darat, laut, maupun udara.

“Untuk itu, Pemerintahan sekarang sedang menyiapkan strateginya,” jelasnya. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.