Groundbreaking Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gubernur Koster: Jika Bisa Selesai 2025

maket tol
Maket jalan tol Gilimanuk-Mengwi. (ist)

JEMBRANA | patrolipost.com – Ground breaking Tol Jagat Kerthi Bali menandai dimulainya proyek pembangunan jalan sepanjang 96,84 km Gilmanuk-Mengwi. Peletakkan batu pertama berlangsung di Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Sabtu (10/9/2022).

Jalan tol kedua di Pulau Dewata itu merupakan jalan tol pertama yang dibangun dengan penambahan fasilitas jalur sepeda dan kendaraan umum untuk roda empat maupun roda 2.

Bacaan Lainnya

“Trase jalan tol akan melewati 3 kabupaten, 16 kecamatan dan 58 desa di Kabupaten Jembrana, Tabanan dan Badung,” kata Gubernur Bali Wayan Koster, di Jembrana, Sabtu (10/9/2022).

Trase jalan juga didesain menghindari sejumlah lokasi yang memiliki aktifitas kearifan lokal seperti Subak maupun tempat suci.

Koster menambahkan, meski trase jalan dinilai cukup berat, namun tidak mengorbankan kearifan lokal masyarakat adat yang dilewati proyek tersebut senilai Rp 24 triliun itu.

“Infrastrukturnya menjadi sangat berat karena banyak jembatan dan harus dibuat ke bawah, sehingga tidak mengorbankan subak maupun tempat suci,” ujarnya.

Pembangunan tol Jagat Kerthi Bali menurut Koster, akan memberikan dampak positif bagi pemerintah daerah maupun masyarakat Bali. Akses jalan yang ada diyakini akan meningkatkan investasi pembangunan, peningkatan lapangan kerja, efisiensi jalan, dan waktu tempuh logistik. Termasuk, jadi pemantik munculnya destinasi wisata baru.

Pembangunan tol Jagat Kerthi Bali dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam konsorsium bersama PT Cipta Sejahtera Nusautama, PT Sumber Rhodium Perkasa dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung.

Jalan tersebut terbagi dalam tiga seksi yakni, seksi I jalur Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,599 km. Seksi II, Pekutatan-Soka sepanjang 24,325 km dan Seksi III jalur Soka-Mengwi sepanjang 18,92 km.

Tol Jagat Kerthi Bali juga memiliki 5 simpang susun yakni, simpang susun Cekik, Soka, Banyubiru, Wanasari dan Pekutatan. Nantinya, jarak tempuh Gilimanuk-Denpasar menjadi lebih singkat, dengan estimasi waktu tempuh 1,5-2 jam, dibandingkan jalan konvensional yang membutuhkan waktu tempuh 5-7 jam.

“Target ditetapkan mulai 2022-2028. Tapi menurut Pak Menteri (PU) itu kelamaan, Pak Tito (BUJT) tolong diperhatikan betul apa arahan bapak menteri. Beliau minta supaya selesai 2025, kalau selesai 2028 itu kerjaan terlalu ringan, terlalu santai,” kata Koster. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.