Gelaran KTT Asean Summit di Labuan Bajo Momentum Kebangkitan UKM

labuan bajo
Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat, NTT, tempat digelarnya KTT Asean Summit 2023 pada tanggal 9-11 Mei 2023 mendatang. (afri)

LABUAN BAJO  | patrolipost.com – Presiden Jokowi telah memilih Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi tempat diselenggarakannya pertemuan KTT Asean Summit 2023. KTT Asean Summit direncanakan digelar di Labuan Bajo 9 – 11 Mei 2023. Selain Labuan Bajo, rangkaian KTT Asean Summit juga akan digelar di Jakarta pada bulan September 2023.

Dalam kegiatan temu media di Labuan Bajo pada Jumat, 17 Februari lalu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kemenlu, Carolina Tinangon menyampaikan dengan dipilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan puncak KTT Asean Summit 2023 diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat dan NTT pada umumnya.

Bacaan Lainnya

Dampak positif diharapkan dapat menyentuh pada sektor industri kecil dan menengah serta memaksimalkan potensi potensi wisata yang ada di Labuan Bajo.

“Penyelenggaraan KTT Asean Summit di Labuan Bajo diharapkan tidak hanya memperkenalkan Labuan Bajo kepada dunia tetapi bagaimana kita bisa menghidupkan industri kecil yang ada di sekitar Labuan Bajo dan lebih menggali potensi alam selain Labuan Bajo memang punya keunikan dengan satwa Komodonya. Semua potensi yang ada di Labuan Bajo ini bisa digali lagi,” ujarnya.

Carolina menjelaskan Keketuaan Indonesia pada KTT Asean Summit 2023 ini akan menampilkan tema besar yakni Asean Matters: Epicentrum of Growth.

Asean Matters sendiri berarti Indonesia ingin membuat Asean tetap relevan dan penting bagi negara – negara di kawasan dan juga di negara global. Di tengah situasi kondisi dunia yang dilanda berbagai tantangan dan isu global seperti perang Rusia – Ukraina, Rivalitas China dan Amerika Serikat, Krisis Global serta isu isu lainnya, keberadaan negara negara Asean dengan ketahanan masyarakat serta mekanisme  penanganan masalah yang baik patut diakui keberadaanya.

Sementara melalui Epicentrum of Growth, negara negara Asean diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia.

“Di dalam Epicentrum of Growth itu isu-isu yang akan dibahas adalah terkait ketahanan energi, ketahanan pangan, kesehatan dan juga stabilitas keuangan. Itu adalah dari turunan dari Epicentrum of Growth. Itu adalah arti dari tema Asean Matters Epicentrum Of Growth,” jelas Carolina.

Tiga pilar utama yakni Ekonomi, Politik dan Keamanan serta Sosial Budaya akan menjadi topik pembahasan dalam gelaran Asean Summit dengan Keketuaan Indonesia. Dalam bidang politik dan keamanan akan dibahas kerjasama yang terkait dengan upaya bersama mengamankan kawasan. Selain itu akan dibahas pula sejumlah isu – isu sensitif termasuk isu cyber security.

Dalam bidang ekonomi, salah satu hal yang akan dibahas terkait dengan transformasi digital serta  isu-isu yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi dalam kawasan.

Sementara dalam bidang sosial – budaya, sejumlah isu penting seperti Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim, Peranan Pemuda, Perempuan dan Anak dan isu lainnya yang terkait dengan Sosial – Budaya akan menjadi topik pembahasan.

“Jadi memang dalam Asean cukup banyak isu yang dibahas karena organisasinya sendiri sudah berusia 56 tahun, sudah sejak tahun 1967 dan Indonesia merupakan salah satu Founding Fathers-nya. Markas besarnya ada di Indonesia. Kita ingin menjadikan Asean Sekretariat itu menjadi pusat dari seluruh pertemuan Asean. Kalau kita bisa membawa seluruh pertemuan Asean ke Indonesia tentu itu akan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Sebanyak 11 kepala negara anggota Asean direncanakan akan mengambil bagian dalam KTT pertama  yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, sementara  KTT ke-2  yang digelar di Jakarta pada bulan September akan diikuti oleh sejumlah negara mitra wicara Asean seperti Inggris, AS, India, China, Jepang, Korea, Australia, Rusia, Kanada dan Selandia Baru. (334)

Pos terkait